Fakta Menarik: Darius Sinathrya Kembali Kumandangkan Adzan, Kali Ini di Film 'Lyora: Penantian Buah Hati'
Aktor Darius Sinathrya kembali mengejutkan publik dengan lantunan adzan di film terbarunya, 'Lyora: Penantian Buah Hati'. Simak detail peran dan kejutan lainnya.

Jakarta, 31 Juli 2024 – Dunia perfilman Indonesia kembali diwarnai dengan kabar menarik dari aktor kenamaan, Darius Sinathrya. Bintang yang dikenal lewat berbagai peran dramatis dan laga ini, kembali menunjukkan bakatnya yang tak terduga dengan mengumandangkan adzan di film terbarunya, “Lyora: Penantian Buah Hati”. Film drama yang disutradarai oleh Pritagita Arianegara ini dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia mulai tanggal 7 Agustus mendatang.
Kejutan ini diungkap langsung oleh Pritagita Arianegara dalam sesi konferensi pers setelah acara “Press Screening, Lyora: Penantian Buah Hati” di kawasan Senayan, Jakarta, pada Kamis (31/7). Sutradara tersebut menegaskan bahwa suara adzan yang terdengar dalam film tersebut murni merupakan lantunan dari Darius Sinathrya sendiri. Hal ini tentu menambah daftar panjang kemampuan sang aktor di dunia hiburan Tanah Air.
Dalam film ini, Darius Sinathrya memerankan karakter Noer Fajrieansyah, suami dari Meutya Viada Hafid yang diperankan oleh Marsha Timothy. Peran ini menuntut Darius untuk mengumandangkan adzan sesuai skenario, sebuah tantangan yang berhasil dijawab dengan fasih oleh suami Donna Agnesia tersebut. Kemampuan Darius ini bahkan membuat sang sutradara terkejut dan mengapresiasi totalitasnya dalam berakting.
Kejutan Adzan dan Pengalaman Sebelumnya
Pritagita Arianegara secara terang-terangan mengungkapkan rasa terkejutnya atas kemampuan Darius Sinathrya dalam mengumandangkan adzan. “Justru itu aku ‘surprise’ ya tiba-tiba dia adzan,” ujar Pritagita, menandakan bahwa hal tersebut mungkin tidak sepenuhnya ia duga sebelumnya. Kemampuan ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri dalam film yang menguras emosi ini.
Meski mengejutkan bagi sutradara, Darius Sinathrya sendiri mengungkapkan bahwa ini bukanlah pengalaman pertamanya mengumandangkan adzan di layar lebar. Sebelumnya, aktor serba bisa ini pernah melantunkan adzan dalam film horor berjudul “Asih” yang dirilis pada tahun 2018. Pengalaman sebelumnya ini tentu menjadi bekal bagi Darius untuk kembali menampilkan performa terbaiknya di film “Lyora”.
Totalitas Darius dalam mendalami perannya sebagai Noer Fajrieansyah patut diacungi jempol. Ia tidak hanya berakting, tetapi juga menghadirkan dimensi spiritual yang mendalam melalui lantunan adzan tersebut. Hal ini menunjukkan dedikasi tinggi Darius dalam setiap proyek film yang ia bintangi, selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi penonton.
Perjalanan Emosional dan Pesan Penting Film Lyora
Film “Lyora: Penantian Buah Hati” akan menyoroti perjalanan emosional pasangan Meutya Viada Hafid (Marsha Timothy) dan Noer Fajrieansyah (Darius Sinathrya) dalam menanti kehadiran buah hati. Kisah ini akan membawa penonton menyelami perjuangan mereka, termasuk menghadapi kenyataan pahit keguguran yang berulang kali. Film ini diharapkan dapat menyentuh hati penonton dengan tema yang relevan bagi banyak pasangan.
Darius Sinathrya juga menyampaikan bahwa film “Lyora” membuka ruang diskusi tentang pentingnya peran suami dalam perjuangan memiliki anak. Menurutnya, tanggung jawab ini bukan hanya dibebankan kepada istri, melainkan juga memerlukan dukungan penuh dan partisipasi aktif dari suami. Pesan ini relevan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan empati dalam sebuah rumah tangga.
Selain Marsha Timothy dan Darius Sinathrya, film ini juga dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris papan atas lainnya. Mereka adalah Widyawati (sebagai ibu Meutya, Metty Rumaety), Ivanka Suwandi (sebagai ibu Fajrie, Rosmala), Aimee Saras (Fika), Hannah Al Rashid (Navira), Olga Lidya (Cathy), dan Ariyo Wahab (dr. Ivan, Sp.OG). Kehadiran para bintang ini tentu menambah kualitas dan daya tarik film drama tersebut.
Dukungan Produksi dan Adaptasi Karya
Film drama “Lyora: Penantian Buah Hati” diproduseri oleh Virgie Baker, Robert Ronny, dan Pandu Birantoro. Kolaborasi mereka diharapkan mampu menghasilkan sebuah karya sinematik yang berkualitas dan berkesan bagi penonton. Dukungan dari tim produksi yang solid menjadi salah satu kunci keberhasilan sebuah film.
Naskah film ini merupakan adaptasi dari buku berjudul “Lyora: Keajaiban yang Dinanti” karya Fenty Effendi. Kisah yang menyentuh hati dalam buku tersebut kemudian diolah menjadi skenario yang apik oleh Titien Wattimena dan Priska Amalia. Proses adaptasi ini memastikan bahwa esensi cerita asli tetap terjaga, namun dengan sentuhan sinematik yang memukau.
Dengan kombinasi cerita yang kuat, akting memukau dari para pemain, serta dukungan tim produksi dan skenario yang handal, “Lyora: Penantian Buah Hati” siap menjadi salah satu film drama yang patut dinantikan di bioskop Indonesia. Film ini tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga refleksi mendalam tentang arti sebuah penantian dan perjuangan.