Trivia: Diam Mendengarkan Jadi Kunci Empati Infertilitas, Para Pemeran 'Lyora' Ungkap Alasannya
Para pemeran film 'Lyora: Penantian Buah Hati' menyoroti pentingnya diam mendengarkan sebagai bentuk empati infertilitas. Mengapa ini lebih berharga dari nasihat?

Jakarta, 31 Juli – Sejumlah pemeran pendukung dalam film “Lyora: Penantian Buah Hati” menyoroti sebuah bentuk empati yang kerap terabaikan: diam dan mendengarkan. Mereka menekankan pentingnya pendekatan ini saat menghadapi teman yang sedang berjuang dengan masalah infertilitas, sebuah isu sensitif yang membutuhkan pemahaman mendalam.
Aktris Aimee Saras, yang memerankan karakter Fika dalam film tersebut, menjelaskan bahwa dalam sebuah adegan, tokoh Meutya tidak membutuhkan saran atau penilaian. Meutya hanya membutuhkan ruang untuk berbagi keluh kesahnya tanpa interupsi atau solusi yang tidak diminta.
Pandangan ini disampaikan dalam konferensi pers setelah pemutaran terbatas film di Senayan, Jakarta, pada Kamis lalu. Para pemeran berharap pesan ini dapat meningkatkan kesadaran publik mengenai cara memberikan dukungan yang tulus kepada individu yang menghadapi tantangan dalam memiliki keturunan.
Pentingnya Mendengarkan Tanpa Menghakimi
Aimee Saras, yang berperan sebagai Fika, mengemukakan bahwa teman yang sedang curhat seringkali tidak mencari solusi instan. Mereka hanya ingin didengar dan dipahami tanpa adanya penilaian atau saran yang terkesan menggurui. Menurutnya, respons seperti “sudah deh, gini saja, gitu saja” justru dapat memperburuk keadaan dan membuat seseorang merasa tidak nyaman.
Pendekatan diam mendengarkan ini sangat relevan dalam konteks empati infertilitas. Pasangan yang berjuang dengan infertilitas seringkali menghadapi tekanan emosional yang besar dan membutuhkan validasi atas perasaan mereka, bukan nasihat yang belum tentu sesuai dengan pengalaman pribadi mereka.
Kehadiran yang tulus dan telinga yang siap mendengarkan tanpa menghakimi adalah bentuk dukungan paling berharga. Ini memungkinkan mereka untuk memproses emosi dan berbagi beban tanpa merasa terbebani oleh ekspektasi atau solusi dari orang lain.
Dampak Pertanyaan Basa-basi dan Dukungan Konsisten
Hannah Al Rashid, pemeran Navira, menambahkan bahwa pertanyaan basa-basi yang umum seperti “kapan punya anak?” seringkali dapat menjadi sangat menyakitkan. Pertanyaan tersebut, meskipun mungkin tidak bermaksud buruk, dapat memicu rasa sakit dan tekanan bagi mereka yang sedang berjuang dengan masalah infertilitas.
Ia menegaskan bahwa dirinya pernah berada di posisi tersebut dan sangat merasakan dampak dari pertanyaan semacam itu. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih peka dan memilih kata-kata dengan hati-hati saat berinteraksi dengan individu yang mengalami kesulitan ini.
Melengkapi pandangan tersebut, Olga Lydia yang memerankan Cathy, menekankan pentingnya dukungan yang konsisten dan tak berputus. Ia menyatakan bahwa meskipun tidak dapat memberikan solusi, kehadiran dan dukungan yang berkelanjutan sangat berarti. “Kita tetap dekat, kita tetap dukung apapun yang ingin dia lakukan,” ujarnya, menekankan bahwa penerimaan atas pilihan hidup seseorang jauh lebih berharga daripada seribu nasihat.
'Lyora: Penantian Buah Hati' dan Pesan Empati
Melalui film “Lyora: Penantian Buah Hati”, ketiga selebritas ini berharap penonton dapat lebih memahami cara menunjukkan perasaan empati terhadap “pejuang garis dua”. Film ini menyoroti perjalanan emosional pasangan Meutya Viada Hafid (diperankan oleh Marsha Timothy) dan Noer Fajrieansyah (Darius Sinathrya) dalam menanti kehadiran buah hati.
Kisah ini juga mencakup realitas pahit keguguran berulang kali yang mereka hadapi, memberikan gambaran mendalam tentang tantangan infertilitas. Film drama ini disutradarai oleh Pritagita Arianegara dan diproduseri oleh Virgie Baker, Robert Ronny, serta Pandu Birantoro.
Diadaptasi dari buku “Lyora: Keajaiban yang Dinanti” karya Fenty Effendi, skenario film ini ditulis oleh Titien Wattimena dan Priska Amalia. Selain Marsha Timothy dan Darius Sinathrya, film ini juga dibintangi oleh aktris senior Widyawati Sophiaan sebagai ibunda Meutya, Metty Rumaety, dan Ivanka Suwandi sebagai mama Fajrie, Rosmala.