15 Korban Kebakaran Kapal di Lamongan Dievakuasi, Tiga Dirawat di Rumah Sakit
Kebakaran kapal tugboat dan tongkang di perairan Lamongan mengakibatkan 15 korban dievakuasi, tiga di antaranya dirawat intensif di rumah sakit, sementara penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.

Sebanyak 15 korban berhasil dievakuasi setelah kebakaran hebat melanda tugboat Roselyne 08 dan tongkang tanker MT Ronggolawe di perairan utara Lamongan, Jawa Timur, Kamis pagi (13/3) sekitar pukul 06.00 WIB. Insiden yang juga disertai ledakan ini menyita perhatian pihak berwenang dan masyarakat sekitar. Proses evakuasi dan penyelidikan penyebab kebakaran tengah berlangsung.
Informasi yang dihimpun dari Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Lamongan, Ipda M. Hamzaid, menjelaskan bahwa dari 15 korban yang berhasil diselamatkan, 12 mengalami luka ringan dan tengah menjalani observasi medis. Tiga korban lainnya mengalami luka yang lebih serius dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum dr. Suyudi untuk mendapatkan perawatan intensif. "Tim evakuasi berhasil menyelamatkan 15 korban, 12 diantaranya mengalami luka ringan dan saat ini dalam observasi tim medis. Tiga korban lainnya dilarikan ke RSU dr. Suyudi untuk penanganan lebih lanjut," jelas Ipda Hamzaid.
Lokasi kejadian berada cukup jauh dari dermaga Pelabuhan Lamongan Shorebase, tepatnya di area penantian kapal untuk berlabuh. Tugboat Roselyne 08, yang bertugas menarik kapal besar menuju dermaga, sedang menjalankan tugasnya ketika insiden nahas ini terjadi. Polisi saat ini masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran dan ledakan tersebut, namun dugaan sementara mengarah pada mesin kapal sebagai sumber masalah. "Proses investigasi terus dilakukan guna memastikan faktor pemicu serta dampak yang ditimbulkan," tambah Ipda Hamzaid.
Penyelidikan Penyebab Kebakaran dan Imbauan Kewaspadaan
Polisi menyatakan bahwa penyelidikan penyebab kebakaran masih berlangsung. Dugaan sementara, ledakan yang terdengar berasal dari mesin kapal. Namun, pihak kepolisian belum dapat memastikan hal tersebut hingga investigasi tuntas dilakukan. "Hingga kini, penyebab kebakaran kapal yang juga disertai ledakan pada pukul kurang lebih 06.00 WIB tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian. Berdasarkan informasi sementara, diduga ledakan yang terdengar berasal dari mesin kapal," ungkap Ipda Hamzaid.
Sebagai langkah antisipasi, pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh kapal yang beroperasi di perairan Lamongan untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu mengecek kondisi mesin kapal secara berkala. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang dan memastikan keselamatan para awak kapal serta lingkungan sekitar.
Kapal tongkang tanker MT Ronggolawe yang juga terdampak memiliki kapasitas 300 deadweight tonnage (DT). Kedua kapal tersebut saat ini tengah menjadi fokus penyelidikan untuk mengetahui kronologi kejadian secara lebih detail dan menyeluruh. "Pihak kepolisian juga meminta kapal-kapal yang beroperasi di wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari insiden serupa," tegas Ipda Hamzaid.
Kronologi dan Kondisi Kapal
Tugboat Roselyne 08 diketahui sedang bertugas menarik kapal besar menuju dermaga ketika kebakaran terjadi. Posisi kapal yang cukup jauh dari dermaga Pelabuhan Lamongan Shorebase menambah kesulitan dalam proses evakuasi awal. Namun, berkat respon cepat tim evakuasi, seluruh korban berhasil diselamatkan.
Kapal tongkang tanker MT Ronggolawe, dengan kapasitas angkut 300 deadweight tonnage (DT), juga mengalami kerusakan akibat kebakaran. Besarnya kapasitas angkut kapal ini menunjukkan potensi bahaya yang lebih besar jika insiden ini tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Informasi lebih lanjut mengenai kondisi kedua kapal masih menunggu hasil investigasi lebih lanjut dari pihak berwenang.
Ipda Hamzaid menambahkan bahwa lokasi kejadian berada jauh dari dermaga. 'Tugboat Roselyne 08 bertugas menarik kapal besar ke dermaga saat insiden terjadi,' tambahnya. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian tersebut terjadi di tengah aktivitas pelayaran yang cukup padat.
Proses evakuasi dan penanganan korban berjalan dengan lancar berkat kerja sama berbagai pihak terkait. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dan keamanan dalam operasional pelayaran, serta perlunya pengawasan yang ketat untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.