2.460 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Patung Kuda
Polri mengerahkan 2.460 personel gabungan untuk mengamankan aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Jakarta Pusat, guna mencegah potensi gangguan keamanan dan ketertiban.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah aliansi dan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Jumat, 21 Februari 2024, mendapat pengamanan ketat dari pihak kepolisian. Sebanyak 2.460 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal jalannya demonstrasi tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyatakan bahwa personel gabungan tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait. Penempatan personel akan tersebar di sejumlah titik strategis di sekitar Patung Kuda Monas hingga depan Istana Negara. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya aksi unjuk rasa.
Pengamanan yang dilakukan menekankan pada upaya preventif dan persuasif. Kepolisian berkomitmen untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti tindakan anarkis atau kerusakan fasilitas umum. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi kericuhan yang mungkin timbul dari aksi unjuk rasa tersebut.
Pengamanan dan Pengalihan Arus Lalu Lintas
Kapolres Susatyo menjelaskan bahwa strategi pengalihan arus lalu lintas akan bersifat situasional. Artinya, rekayasa lalu lintas akan diterapkan jika situasi di lapangan menuntutnya, misalnya jika jumlah massa demonstrasi cukup banyak dan berpotensi menimbulkan kemacetan atau gangguan keamanan. Jika jumlah massa relatif sedikit, maka arus lalu lintas akan tetap berjalan normal.
"Apabila jumlah massa tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. Kita lihat nanti jumlah massa, bila nanti di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas itu jumlah massa cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas akan dialihkan, diimbau kepada warga yang akan melintas sekitar Monas agar mencari jalan alternatif untuk menghindari penumpukan kendaraan di sekitar Patung Kuda," ujar Susatyo.
Imbauan kepada masyarakat untuk mencari jalur alternatif jika terjadi penutupan jalan di sekitar Patung Kuda bertujuan untuk meminimalisir dampak kemacetan dan memastikan kelancaran lalu lintas bagi masyarakat umum.
Kepolisian juga telah menyiapkan berbagai skenario untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi selama aksi unjuk rasa berlangsung.
Imbauan Kepada Demonstran dan Personel Pengamanan
Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro memberikan imbauan kepada seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan agar selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, dan memberikan pelayanan yang humanis. Prioritas utama adalah menjaga keamanan dan keselamatan semua pihak yang terlibat.
"Personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata api. Hormati dan hargai saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya dimuka dengan humanis dan profesional," tegas Susatyo.
Selain itu, imbauan juga disampaikan kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator agar menyampaikan aspirasinya dengan santun dan tidak memprovokasi massa. Aksi unjuk rasa diharapkan berlangsung damai, tanpa anarkisme, dan menghormati hak-hak pengguna jalan lainnya.
"Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan lainnya yang akan melintas di bundaran Patung Kuda Monas, dan beberapa lokasi lainnya," imbau Susatyo.
Dengan demikian, diharapkan aksi unjuk rasa dapat berjalan lancar, tertib, dan aman tanpa menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban umum.
Polri berkomitmen untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan demonstrasi berlangsung kondusif dan sesuai dengan aturan yang berlaku.