29.801 Siswa SMA di Maluku Ikuti Ujian Sekolah Serentak
Sebanyak 29.801 siswa SMA dan sederajat di Maluku mengikuti ujian sekolah serentak yang berlangsung hingga 20 Maret 2025, sebagai penentu kelulusan dan tolok ukur hasil belajar.

Sebanyak 29.801 siswa SMA dan sederajat di Provinsi Maluku mengikuti ujian sekolah serentak. Ujian ini merupakan salah satu syarat kelulusan dan menjadi tolok ukur hasil belajar siswa. Ujian berlangsung dari tanggal 10 hingga 20 Maret 2025 di 11 kabupaten dan kota di Maluku. Pelaksanaan ujian ini beragam, disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah, guna memastikan semua siswa dapat berpartisipasi.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Syamsul Nandar Joisangadji, menjelaskan bahwa angka partisipasi peserta ujian sangat penting. Data ini akan digunakan untuk pembangunan di Provinsi Maluku, memengaruhi angka partisipasi sekolah, angka kelulusan, bahkan indikator tingkat ketertinggalan dan indeks pembangunan manusia. Beliau menekankan pentingnya data ini dalam memetakan kemajuan pendidikan di Maluku.
Berbagai jenis tes diterapkan dalam ujian sekolah ini, termasuk portofolio, penugasan, tes luring/daring, dan bentuk penilaian lain yang ditentukan oleh sekolah. Hal ini menunjukan fleksibilitas sistem ujian untuk mengakomodasi berbagai kondisi sekolah di Maluku. Sistem ini berbeda dengan sistem ujian sebelumnya, yang lebih disesuaikan dengan ketersediaan sarana dan prasarana di setiap sekolah.
Ujian Sekolah di Maluku: Metode dan Pengawasan
Pelaksanaan ujian sekolah di Maluku melibatkan 22.677 siswa SMA dari 294 sekolah, 6.932 siswa SMK dari 121 sekolah, dan 192 siswa SLB dari 16 sekolah. Metode ujian beragam, menyesuaikan dengan fasilitas masing-masing sekolah. Salah satu contohnya adalah SMA Negeri di Kota Ambon yang menyelenggarakan ujian berbasis daring menggunakan perangkat Android.
Pengawasan ujian dilakukan secara silang, dengan pengawas berasal dari sekolah lain. Sistem ini bertujuan untuk menjaga integritas dan keadilan dalam proses ujian. Hal ini juga menunjukan komitmen pemerintah daerah dalam memastikan kualitas pendidikan di Maluku.
Untuk mengakomodasi bulan Ramadhan, jadwal ujian diatur agar selesai sebelum pukul 13.00 WIB. Ujian dibagi menjadi dua sesi: sesi pagi (07.00-09.00 WIT) dan sesi siang (10.30-12.30 WIT), dengan jeda istirahat di antaranya. Penyesuaian jadwal ini menunjukkan sensitivitas penyelenggara ujian terhadap kondisi sosial budaya di Maluku.
Pesan untuk Siswa dan Harapan untuk Masa Depan
Plt Kepala Dinas Pendidikan memberikan pesan kepada para siswa untuk tetap optimis, fokus, dan menjaga kesehatan selama ujian. Beliau berharap ujian berjalan lancar dan menghasilkan lulusan berkualitas yang siap menjadi penerus pembangunan bangsa. Hal ini menunjukan harapan besar terhadap generasi muda Maluku.
Data partisipasi siswa dalam ujian sekolah ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang kondisi pendidikan di Maluku. Informasi ini sangat berharga dalam perencanaan dan pengembangan pendidikan di masa mendatang. Dengan berbagai metode dan pengawasan yang ketat, diharapkan kualitas pendidikan di Maluku akan terus meningkat.
Sistem ujian yang fleksibel dan pengawasan yang ketat menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Maluku. Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan lulusan SMA dan sederajat di Maluku siap menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa.
Ujian sekolah ini bukan hanya sekadar penentu kelulusan, tetapi juga menjadi tolok ukur keberhasilan program pendidikan di Maluku. Hasil ujian ini akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan dan pengembangan sistem pendidikan di masa mendatang. Semoga seluruh siswa dapat sukses dalam ujian dan meraih cita-cita mereka.