47 Arca Bersejarah Dihibahkan, Perkuat Warisan Budaya Nusantara
Kementerian Kebudayaan menerima hibah 47 arca bersejarah dari keluarga Panembahan Hardjonagoro, memperkaya koleksi dan mendorong apresiasi budaya Indonesia.

Jakarta, 23 Januari 2024 - Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, menerima hibah 47 arca bersejarah dari keluarga Panembahan Hardjonagoro (Go Tik Swan) di Ndalem Hardjonegaran, Surakarta. Acara serah terima yang berlangsung khidmat ini menandai langkah penting dalam pelestarian warisan budaya Indonesia.
Koleksi arca yang mencakup mahakarya langka, seperti sepasang Arca Garudea, Arca Resi Agastya, dua Arca Durga, Arca Buddha besar, dan Arca Bima setinggi lebih dari dua meter, mencerminkan kekayaan budaya Nusantara. Arca-arca ini berasal dari abad ke-8 hingga ke-14 Masehi, memberikan wawasan berharga tentang sejarah peradaban Indonesia.
"Hibah ini adalah wujud cinta almarhum Panembahan Hardjonagoro kepada kebudayaan bangsa," ungkap Fadli Zon dalam keterangan pers. "Kami sangat menghargai kepercayaan keluarga beliau untuk menjaga dan memuliakan artefak-artefak ini sebagai identitas budaya kita." Hal ini menunjukkan komitmen kuat keluarga Hardjonagoro terhadap pelestarian warisan leluhur.
Panembahan Hardjonagoro, seorang seniman, kolektor, dan pelestari budaya, telah berdedikasi mengumpulkan benda-benda bersejarah sepanjang hidupnya. Koleksi arca yang dihibahkan ini dikumpulkan sejak 1950 hingga 1980. Pada 1985, ia telah lebih dulu menghibahkan sebagian koleksinya kepada negara, menunjukkan konsistensi kecintaannya pada tradisi dan sejarah bangsa.
Setelah diterima, arca-arca akan dikonservasi dan dipamerkan secara publik. "Warisan ini adalah saksi kejayaan peradaban Nusantara" lanjut Fadli Zon. "Dengan dipamerkannya arca-arca ini di Kementerian Kebudayaan, kami berharap dapat menginspirasi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk semakin memahami dan mencintai budaya Indonesia." Pameran ini diharapkan dapat menjadi daya tarik edukatif bagi masyarakat luas.
Acara serah terima diawali dengan wilujengan, prosesi adat Jawa yang menambah kekhidmatan acara. Penyerahan arca dilakukan secara simbolis oleh K.R.A. H. Suwarno Hardjonagara kepada Menbud. Fadli Zon juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga warisan budaya.
"Situs budaya dan artefak harus dirawat secara berkelanjutan dengan semangat gotong royong. Kebudayaan bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga fondasi untuk membangun masa depan bangsa," tegas Menbud. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk bekerja sama menjaga dan merawat warisan budaya Indonesia.
Setelah dilakukan kajian di Museum Nasional Indonesia untuk kepentingan pelestarian dan pendidikan, arca-arca tersebut akan dipamerkan secara permanen di Gedung Kementerian Kebudayaan. Pameran akan dilengkapi narasi edukatif untuk memperkaya pengalaman pengunjung. Menbud berharap agar dedikasi Panembahan Hardjonagoro dapat menginspirasi semua pihak dalam melestarikan dan memajukan kebudayaan Indonesia.