50 Media Lokal Kalsel Kawal Pemberitaan HPN 2025
PWI Kalsel mengajak sekitar 50 media lokal untuk berkolaborasi dalam meliput Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Kalimantan Selatan, dengan melibatkan berbagai organisasi pers nasional dan membahas isu krusial seperti ketahanan pangan dan integritas jurnali
Sekitar 50 media lokal Kalimantan Selatan (Kalsel) menyatakan komitmen untuk mendukung pemberitaan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang akan dihelat di Kalsel. Kerja sama ini diresmikan pada Kamis, 23 Januari lalu melalui penandatanganan kerja sama pemberitaan dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel.
Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmie, mengungkapkan bahwa pihaknya lebih fokus menggandeng media lokal. Hal ini sejalan dengan visi PWI Kalsel dalam memajukan pers daerah. "Komitmen untuk berpartisipasi aktif dari kawan-kawan media ini telah ditandatangani hari ini melalui kerja sama pemberitaan dengan PWI Kalsel," ujar Helmie.
Meskipun demikian, media nasional seperti LKBN ANTARA, TVRI, dan RRI tetap dilibatkan. Ketiga media pemerintah ini dinilai memiliki jangkauan luas yang penting untuk pemberitaan HPN 2025.
Konsorsium Pers Banua: Sinergi untuk Pers Indonesia
HPN 2025 juga melibatkan Konsorsium Pers Banua. Konsorsium ini terdiri dari berbagai organisasi pers ternama seperti Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI). Tujuan utama konsorsium ini adalah menciptakan sinergi untuk menyelesaikan berbagai tantangan di dunia pers.
Helmie menambahkan, "Ini konsorsium pers satu-satunya di Indonesia yang menghimpun berbagai konstituen Dewan Pers dan sangat diapresiasi oleh PWI pusat dan PWI dari provinsi lain." Konsorsium ini menjadi bukti nyata kolaborasi antar organisasi pers di Indonesia.
Agenda HPN 2025: Dari Ketahanan Pangan hingga Integritas Jurnalistik
Rangkaian acara HPN 2025 akan berlangsung dari tanggal 7 hingga 9 Februari dan mencakup 12 agenda utama. Salah satu agenda yang menarik perhatian adalah seminar Probonomik yang mengangkat isu penting ketahanan pangan. Seminar ini akan menghadirkan Menteri Pertanian, ahli pangan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), dan pembicara nasional lainnya.
Selain seminar, PWI Kalsel juga menyelenggarakan diskusi mengenai permasalahan di dunia pers. Salah satu topik krusial yang dibahas adalah isu "penumpang gelap" di kalangan wartawan. Isu ini sangat penting karena menyangkut profesionalitas dan integritas jurnalis. Helmie menekankan pentingnya menyikapi pemberitaan yang menyimpang dari kode etik jurnalistik untuk menghasilkan produk jurnalistik berkualitas.
Dengan kolaborasi yang kuat antara media lokal dan nasional serta berbagai organisasi pers, HPN 2025 di Kalsel diharapkan akan menjadi momentum penting untuk memajukan dunia pers Indonesia.