50 Ribu Turis Kapal Pesiar Ramaikan Bali: Pelindo Benoa Catat Rekor Baru
Pelabuhan Benoa, Bali, diramaikan oleh 50 ribu turis kapal pesiar selama empat bulan pertama tahun 2025, menandai peningkatan signifikan kunjungan wisata bahari ke Pulau Dewata.

Denpasar, 15 Mei 2025 - Pulau Bali kembali mencatatkan prestasi gemilang di sektor pariwisata. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 3 Cabang Benoa melaporkan jumlah kunjungan wisatawan kapal pesiar yang signifikan, mencapai 50 ribu orang selama periode Januari hingga April 2025. Keberhasilan ini merupakan buah dari peningkatan fasilitas pelabuhan yang menarik minat kapal pesiar berukuran besar untuk bersandar di Benoa.
General Manager Cabang Benoa, Anak Agung Gede Agung Mataram, mengungkapkan bahwa penataan dan perbaikan fasilitas pelabuhan menjadi kunci utama peningkatan jumlah kunjungan. "Dengan penataan dan perbaikan fasilitas, kini pelabuhan banyak dikunjungi kapal pesiar besar," ujarnya dalam konferensi pers di Denpasar, Kamis lalu. Hal ini menunjukkan dampak positif dari investasi dan pengembangan infrastruktur kepelabuhanan terhadap sektor pariwisata Bali.
Data yang dirilis Pelindo Benoa menunjukkan tren positif kunjungan kapal pesiar. Pada tahun 2024, tercatat 59 kapal pesiar dengan lebih dari 103 ribu penumpang telah mengunjungi Pelabuhan Benoa. Proyeksi untuk tahun 2025 bahkan lebih menjanjikan, dengan 72 kapal pesiar yang telah memesan jadwal sandar di pelabuhan tersebut. Hingga April 2025, 36 kapal pesiar telah merapat, membawa ribuan wisatawan mancanegara untuk menikmati keindahan Bali.
Pesona Bali Tarik Minat Kapal Pesiar
Keberhasilan Pelabuhan Benoa menarik minat kapal pesiar internasional tak lepas dari daya tarik Pulau Bali yang luar biasa. Kombinasi keindahan alam, kekayaan budaya, dan aksesibilitas yang mudah menjadi daya pikat utama. Anak Agung menjelaskan, dalam radius 25-30 kilometer dari pelabuhan dan waktu tempuh sekitar tujuh jam, wisatawan dapat dengan mudah mengunjungi berbagai destinasi wisata unggulan.
Wisatawan dapat menjelajahi pantai-pantai eksotis, menikmati keindahan alam pedesaan, mengunjungi pura-pura yang sakral, menyaksikan pertunjukan seni budaya, dan mencicipi kelezatan kuliner Bali. Objek wisata yang dapat dijangkau meliputi Ubud, Tanah Lot, berbagai tempat wisata di Kabupaten Badung, Denpasar, Gianyar, bahkan hingga Bedugul. "Itu yang membedakan Bali dengan destinasi lain. Akses di Bali mudah ditempuh dalam waktu tujuh jam dan jarak maksimum 25-30 kilometer, turis banyak dapat mengunjungi destinasi," tambah Anak Agung.
Fasilitas pelabuhan yang memadai juga turut mendukung peningkatan jumlah kunjungan. Saat ini, panjang dermaga telah mencapai 500 meter, memungkinkan tiga kapal pesiar besar untuk bersandar secara bersamaan. Hal ini menandakan kesiapan Pelabuhan Benoa dalam mengakomodasi kapal-kapal pesiar berukuran besar, termasuk kapal pesiar terbesar yang pernah singgah di Indonesia, yaitu Athem of the Seas.
Athem of the Seas: Kapal Pesiar Terbesar di Indonesia
Athem of the Seas, kapal pesiar berbendera Bahama dengan panjang 348 meter dan berat 167.800 gross tonage (GT), telah mengunjungi Pelabuhan Benoa pada 28 Februari 2025. Kapal tersebut membawa 4.279 penumpang dan 1.550 kru, menjadi bukti nyata peningkatan kapasitas Pelabuhan Benoa dalam menampung kapal-kapal pesiar berukuran raksasa. Sebelumnya, panjang maksimal kapal pesiar yang dapat bersandar di Benoa hanya mencapai 260 meter.
Pelindo Benoa terus berupaya meningkatkan daya tarik pelabuhan bagi operator kapal pesiar dunia. Upaya promosi dilakukan melalui partisipasi dalam berbagai pameran bisnis pariwisata internasional, seperti Sea Trade Cruise Global di Monako dan Miami, Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan komitmen Pelindo Benoa dalam mengembangkan sektor pariwisata bahari di Bali.
Kementerian Pariwisata memperkirakan belanja wisatawan kapal pesiar mencapai hingga 2.000 dolar AS per orang per kunjungan. Pengeluaran tersebut rata-rata dialokasikan untuk paket wisata, transportasi, oleh-oleh, dan kuliner. Meskipun lama kunjungan relatif singkat, rata-rata dua hari satu malam, dampak ekonomi yang dihasilkan cukup signifikan bagi Bali.
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan kapal pesiar ini menjadi bukti nyata keberhasilan pengembangan pariwisata Bali. Dengan fasilitas yang memadai dan daya tarik wisata yang beragam, Bali siap menjadi destinasi wisata bahari kelas dunia yang semakin diminati oleh wisatawan mancanegara.