59 Tenaga Kesehatan Jaktim Siap Dampingi Jemaah Haji di Tanah Suci
Pemerintah Kota Jakarta Timur mengerahkan 59 tenaga kesehatan untuk memberikan layanan kesehatan kepada jemaah haji asal Jakarta, memastikan ibadah haji berjalan lancar dan sehat.

Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) menunjukkan komitmennya dalam memastikan kesehatan jemaah haji asal Jakarta Timur dengan mengerahkan 59 tenaga kesehatan (nakes). Para nakes ini akan memberikan layanan kesehatan lengkap, mulai dari persiapan keberangkatan hingga kepulangan jemaah dari Tanah Suci. Layanan kesehatan yang komprehensif ini bertujuan agar jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan kondisi prima.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy, menyatakan bahwa sebanyak 59 tenaga kesehatan telah dipersiapkan dan akan diberangkatkan dalam dua gelombang. "Kami kerahkan 59 tenaga kesehatan yang menjadi bagian petugas layanan kesehatan di sana dan akan diberangkatkan ke Tanah Suci dalam dua gelombang," ujar Herwin di Jakarta, Selasa (6/5).
Langkah ini merupakan wujud nyata Pemkot Jaktim dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji. Dengan adanya dukungan tenaga kesehatan yang memadai, diharapkan dapat meminimalisir kendala kesehatan yang mungkin dialami jemaah selama menjalankan ibadah haji. Pemberangkatan dalam dua gelombang juga menunjukkan perencanaan yang matang dan terstruktur.
Tim Medis yang Terlatih dan Terampil
Tim medis yang terdiri dari 59 tenaga kesehatan tersebut terdiri dari 38 Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan 21 Petugas Haji Daerah (PHD). TKHI terdiri dari 19 dokter dan 19 perawat, sementara PHD terdiri dari 11 dokter dan 10 perawat. Komposisi ini menunjukkan kesiapan yang optimal dalam menangani berbagai kondisi kesehatan yang mungkin dihadapi jemaah.
Sebelum diberangkatkan, seluruh tenaga kesehatan telah mengikuti bimbingan teknis dan pelatihan. Hal ini bertujuan untuk memastikan mereka memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup dalam menjalankan tugasnya dengan baik. Pelatihan ini mencakup berbagai hal, mulai dari penanganan penyakit umum hingga penanganan kondisi darurat.
Dengan pelatihan yang memadai, diharapkan para tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan yang profesional dan efektif. Kesiapan ini merupakan kunci keberhasilan dalam menjaga kesehatan jemaah haji selama berada di Tanah Suci.
"Seluruh Nakes sudah mengikuti bimbingan teknis dan pelatihan agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik," tegas Herwin.
Gelombang Keberangkatan Tenaga Kesehatan
Pemberangkatan tenaga kesehatan dilakukan dalam dua gelombang. Gelombang pertama telah masuk ke embarkasi Asrama Haji Pondok Gede pada tanggal 1 Mei dan berangkat ke Tanah Suci pada tanggal yang sama. Sementara itu, gelombang kedua akan masuk Asrama Haji Pondok Gede pada tanggal 30 Mei dan diperkirakan kembali ke Indonesia pada tanggal 10 Juli mendatang.
Pembagian dalam dua gelombang ini memungkinkan adanya kontinuitas layanan kesehatan bagi jemaah haji. Hal ini juga mempertimbangkan jumlah jemaah haji yang berangkat dalam dua gelombang. Dengan demikian, pelayanan kesehatan dapat diberikan secara optimal dan terencana.
"Untuk Nakes gelombang pertama sudah masuk ke embarkasi Asrama Haji Pondok Gede pada 1 Mei dan berangkat ke Tanah Suci hari ini. Untuk Nakes gelombang kedua akan masuk Asrama Haji Pondok Gede pada 30 Mei dan baru kembali ke Indonesia pada 10 Juli mendatang," jelas Herwin.
Dengan adanya dukungan penuh dari Pemkot Jaktim, diharapkan seluruh jemaah haji asal Jakarta Timur dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar, aman, dan sehat. Komitmen ini merupakan wujud nyata pelayanan prima bagi masyarakat.