2.261 Calon Haji Jember Berangkat ke Tanah Suci, Doa untuk Kelancaran Ibadah
Sebanyak 2.261 calon haji Jember diberangkatkan dalam enam kloter dan satu kloter tambahan menuju Tanah Suci, dengan imbauan menjaga kesehatan dan keselamatan selama menjalankan ibadah haji.

Sebanyak 2.261 calon haji asal Kabupaten Jember, Jawa Timur, telah diberangkatkan menuju Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji. Keberangkatan mereka dibagi dalam enam kloter utama dan satu kloter tambahan, dengan prosesi pelepasan simbolis yang dilakukan oleh Penjabat Sekretaris Kabupaten Jember, Jupriono, di Alun-Alun Tanggul Jember pada Sabtu lalu. Proses keberangkatan menuju Tanah Suci dilakukan melalui beberapa titik keberangkatan sebelum akhirnya menuju Asrama Haji Sukolilo di Surabaya.
Penjabat Sekretaris Kabupaten Jember, Jupriono, memberikan pesan penting kepada para jamaah calon haji. "Saya mengimbau kepada seluruh jamaah agar selalu menjaga kesehatan dan saling membantu ketika melaksanakan ibadah haji," pesannya. Beliau berharap para jamaah dapat meniatkan ibadah dengan tulus kepada Allah SWT dan kembali ke tanah air dengan predikat haji mabrur.
Keberangkatan 2.261 calon haji ini meliputi enam kloter utama (Kloter 31, 32, 33, 34, 35, dan 38) serta satu kloter cadangan (Kloter 50). Jumlah tersebut termasuk petugas kloter dan petugas haji daerah. Antisipasi terhadap kondisi kesehatan jamaah juga menjadi perhatian utama, mengingat terdapat 682 calon haji dengan risiko tinggi berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Jember. Untuk itu, telah disiapkan 10 petugas medis yang akan mendampingi para jamaah selama perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji.
Antisipasi Kesehatan dan Keselamatan Jamaah Haji Jember
Kepala Bagian Kesra Jember, Achmad Musodaq, menjelaskan detail mengenai jumlah kloter dan jamaah yang diberangkatkan. Sementara itu, Kasi Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jember, Nur Sholeh, menambahkan bahwa antisipasi terhadap keterbatasan petugas medis telah dilakukan. "Kami telah mengantisipasi keterbatasan petugas medis dengan melakukan pelatihan dasar pertolongan pertama kepada para ketua regu dan ketua rombongan agar mereka dapat membantu dalam kondisi darurat sebelum petugas medis mengambil alih penanganan," jelas Nur Sholeh.
Pelatihan pertolongan pertama ini diberikan kepada para ketua regu dan rombongan sebagai langkah antisipasi jika terjadi kondisi darurat sebelum petugas medis tiba. Hal ini menunjukkan kesiapan panitia dalam menangani berbagai kemungkinan yang terjadi selama perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji.
Selain persiapan medis, para jamaah juga diimbau untuk disiplin menjaga kondisi fisik dan mematuhi saran kesehatan yang diberikan. Tujuannya adalah agar para jamaah tetap prima dalam menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji dengan lancar dan khusyuk.
Suasana Haru dan Doa Restu
Suasana haru menyelimuti pelepasan para jamaah calon haji. Keluarga yang mengantar tampak begitu emosional, menunjukkan betapa besarnya doa dan restu yang mereka panjatkan untuk keselamatan dan kelancaran ibadah para jamaah yang berangkat ke Tanah Suci. Semoga para jamaah dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan kembali ke tanah air dengan selamat.
Para jamaah calon haji diharapkan dapat fokus pada ibadah dan senantiasa menjaga kesehatan selama di Tanah Suci. Semoga perjalanan mereka dipenuhi dengan keberkahan dan kemudahan dalam menjalankan setiap rukun ibadah haji.
Keberangkatan para jamaah haji ini menjadi bukti nyata semangat dan kerinduan untuk menunaikan rukun Islam kelima. Semoga mereka semua dapat kembali ke Indonesia dengan membawa pengalaman spiritual yang mendalam dan menjadi haji yang mabrur.