80 Tahun Kemerdekaan: Emil Dardak Ajak Berikan Penghormatan Tertinggi untuk Merah Putih dan Tingkatkan Pelayanan Publik
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menyerukan penghormatan Merah Putih setinggi-tingginya pada HUT ke-80 RI, sekaligus mendorong perbaikan pelayanan publik dan pengentasan kemiskinan.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memberikan penghormatan tertinggi kepada bendera Merah Putih. Ajakan ini disampaikan usai upacara pengibaran bendera dalam rangka peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Surabaya. Momen sakral ini menjadi pengingat akan perjuangan para pahlawan bangsa.
Selain seruan penghormatan Merah Putih, Emil Dardak juga menekankan pentingnya memperkuat komitmen dalam memperbaiki pelayanan publik. Pemerintah Provinsi Jawa Timur senantiasa membuka diri terhadap masukan demi peningkatan kualitas layanan. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjawab kebutuhan masyarakat.
Peringatan hari kemerdekaan di Surabaya sendiri dimeriahkan oleh ribuan pelajar yang membentangkan kain Merah Putih sepanjang lapangan. Penampilan kolosal taruna, pelajar, dan kelompok drum band turut menampilkan semangat kebangsaan generasi muda. Semarak ini menjadi simbol nyata kebanggaan terhadap tanah air yang telah merdeka selama delapan dekade.
Semangat Kebangsaan dan Makna Pengorbanan Pahlawan
Emil Dardak menegaskan bahwa penghormatan Merah Putih haruslah setinggi-tingginya, mengingat pengorbanan darah para pahlawan untuk mengibarkannya. Dari pengorbanan tersebut, bangsa Indonesia kini dapat menikmati kemerdekaan yang telah berusia 80 tahun. Nilai-nilai perjuangan ini wajib terus ditanamkan pada setiap generasi.
Semarak perayaan HUT ke-80 RI di Jawa Timur juga menjadi cerminan kuatnya rasa kebanggaan masyarakat. Ribuan pelajar yang membentangkan bendera Merah Putih serta penampilan kolosal dari berbagai kelompok menunjukkan antusiasme. Ini adalah bukti nyata bahwa semangat nasionalisme tetap membara di hati warga Jawa Timur.
Generasi muda, melalui partisipasi aktif dalam upacara dan pertunjukan, menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga nilai kebangsaan. Mereka adalah penerus cita-cita kemerdekaan yang harus terus dididik dan dibina. Pentingnya menanamkan sejarah perjuangan menjadi landasan utama.
Memperkuat Sinergi Pemerintah dan Apresiasi Kontribusi Berbagai Pihak
Momentum kemerdekaan ini juga harus menjadi pengingat untuk memperkuat rasa manunggal antara pemerintah dan masyarakat. Capaian pembangunan yang diraih tidak lepas dari kontribusi berbagai pihak. Sinergi ini menjadi kunci utama dalam memajukan bangsa di segala lini.
Emil Dardak secara khusus mengapresiasi jerih payah guru, tenaga kesehatan, pekerja infrastruktur, dan penyuluh pertanian. Mereka adalah pilar penting yang setiap hari berjuang demi kemajuan bangsa. Tanpa dedikasi mereka, pembangunan tidak akan berjalan optimal.
Meski demikian, pemerintah tidak boleh berpuas diri, karena tantangan akan selalu ada dan harus dijawab dengan kerja lebih baik lagi. Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan menjadi prioritas. Komitmen terhadap pelayanan publik yang prima harus terus ditingkatkan.
Strategi Pengentasan Kemiskinan di Jawa Timur
Menanggapi capaian kemiskinan nasional, Emil Dardak menjelaskan bahwa persentase kemiskinan di Jawa Timur telah menurun hingga satu digit. Namun, jumlah absolut penduduk miskin tetap besar mengingat populasi provinsi yang juga tinggi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah.
Strategi pengentasan kemiskinan di Jawa Timur dilakukan dengan pendekatan by name by address, yaitu identifikasi detail setiap warga miskin sesuai nama dan alamat. Pendekatan ini memungkinkan pemerintah memahami tantangan spesifik setiap kelompok masyarakat. Baik petani, pedagang kaki lima, pekerja kota, lansia, maupun warga usia produktif, semuanya mendapatkan perhatian.
Penyesuaian ini menuntut seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bergerak bersama, bukan hanya Dinas Sosial. Presiden juga telah menekankan pentingnya Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTKSEN). Dengan basis data yang tunggal, program pemerintah dapat dipastikan menyasar warga yang berhak dan efektif dalam menanggulangi kemiskinan.