91 Rumah Rusak Diterjang Angin Puting Beliung di Indramayu
Angin puting beliung menerjang Indramayu, Jawa Barat, mengakibatkan 91 rumah rusak, 7 diantaranya ambruk, dan warga mengungsi.

Indramayu, 7 Maret 2024 - Sebuah bencana alam berupa angin puting beliung menerjang Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Kamis malam, 6 Maret 2024. Bencana ini mengakibatkan kerusakan yang signifikan pada 91 rumah warga di dua desa, Desa Totoran dan Desa Pabean Ilir. Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan dan upaya penanganan darurat dari pemerintah setempat.
Sebanyak 30 rumah di Desa Totoran dan 61 rumah di Desa Pabean Ilir mengalami kerusakan dengan tingkat keparahan bervariasi. Tujuh rumah dilaporkan mengalami kerusakan parah hingga ambruk. Kejadian ini terjadi secara tiba-tiba, diawali suara petir yang disusul angin kencang yang menghancurkan rumah-rumah warga dalam hitungan menit. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, meskipun kerugian materiil sangat besar.
Camat Pasekan, Dedeh Nurjanah, menyatakan bahwa pemerintah setempat tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan penanganan darurat. Upaya tersebut meliputi evakuasi warga, pembersihan area terdampak, dan pendataan kerusakan rumah warga. Pemerintah juga tengah mempersiapkan bantuan untuk perbaikan rumah yang rusak berat.
Rumah Rusak dan Warga Terdampak
Data kerusakan rumah masih terus diperbarui untuk memastikan tingkat kerusakan secara akurat. Mayoritas rumah mengalami kerusakan sedang hingga berat. Di Desa Pabean Ilir, tepatnya di RT 11 yang merupakan salah satu titik terdampak paling parah, tenda darurat telah didirikan untuk membantu warga yang rumahnya rusak berat. Pemerintah daerah terus memonitor situasi dan berkoordinasi untuk penanganan lebih lanjut, termasuk kemungkinan bantuan untuk perbaikan rumah yang mengalami kerusakan berat hingga ambruk.
Pendataan dan penanganan warga terdampak terus dilakukan. Pemerintah setempat berupaya untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi dan memberikan bantuan yang diperlukan. Proses pendataan ini penting untuk menentukan jenis dan jumlah bantuan yang akan diberikan kepada warga yang terdampak.
Kerusakan yang terjadi bervariasi, mulai dari kerusakan ringan hingga kerusakan berat yang mengakibatkan rumah ambruk. Kondisi ini tentu menimbulkan kesulitan bagi warga yang terdampak, terutama bagi mereka yang rumahnya mengalami kerusakan berat dan tidak dapat dihuni.
Kesaksian Warga
Durohim (61), seorang warga Desa Pabean Ilir, menceritakan pengalamannya saat angin puting beliung menerjang rumahnya. Ia mendengar tiga kali suara petir sebelum angin kencang menerjang dan merobohkan rumahnya dalam hitungan menit. "Beruntung, saat kejadian, rumah saya dalam keadaan kosong sehingga tidak ada korban jiwa, tetapi seluruh bangunan hancur," katanya.
Kisah Durohim menggambarkan betapa cepat dan dahsyatnya angin puting beliung tersebut. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam dan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat.
Pemerintah setempat terus berupaya untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada warga terdampak. Proses pemulihan dan perbaikan rumah diperkirakan akan memakan waktu, namun pemerintah berkomitmen untuk membantu warga hingga mereka dapat kembali membangun kehidupan normal.
Kejadian ini juga menjadi pelajaran penting bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Koordinasi dan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana.