Aceh Tawarkan Insentif Pajak dan Fasilitas untuk Gaet Investasi UEA
Pemerintah Aceh menawarkan berbagai insentif, termasuk pengurangan pajak, kepada Uni Emirat Arab untuk menarik investasi di sektor pariwisata, agroindustri, energi, dan infrastruktur, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus Sabang.

Pemerintah Aceh secara resmi menawarkan berbagai insentif menarik kepada Uni Emirat Arab (UEA) untuk mendorong investasi di Provinsi Aceh. Tawaran ini disampaikan langsung oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, kepada Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, beserta rombongan dari Mubadala Energy Indonesia, pada Senin, 11 Maret 2024 di Banda Aceh. Insentif tersebut meliputi pengurangan pajak dan kemudahan fasilitas lainnya, terutama di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Sabang.
Gubernur Muzakir Manaf menekankan posisi geografis Aceh yang strategis di jalur perdagangan internasional sebagai daya tarik utama. Selain itu, sumber daya manusia yang produktif dan infrastruktur yang terus berkembang juga menjadi poin penting yang ditawarkan kepada investor UEA. Berbagai sektor investasi yang diprioritaskan meliputi pariwisata, agroindustri, energi, infrastruktur, dan tentunya zona ekonomi bebas Sabang. "Sebagai bentuk dukungan, Pemerintah Aceh menawarkan berbagai insentif bagi investor, termasuk pengurangan pajak dan fasilitas lainnya," ujar Gubernur Muzakir Manaf.
Potensi investasi di Aceh, menurut Gubernur, terus meningkat baik dari dalam maupun luar negeri. Sektor energi, perkebunan, dan perhotelan menjadi sektor yang paling diminati. Aceh juga memiliki potensi besar di sektor minyak dan gas, khususnya di cekungan Sumatera Utara, dengan beberapa blok kerja yang aktif dan peluang eksplorasi di wilayah lainnya. Infrastruktur di Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe juga mendukung pengembangan industri energi dan petrokimia, serta energi bersih seperti hidrogen biru dan amonia hijau. "Oleh karena itu, kita berharap pertemuan ini menjadi awal kolaborasi yang lebih erat antara Aceh dan Uni Emirat Arab, serta membawa manfaat besar bagi kedua pihak," tambahnya.
Potensi Investasi Aceh di Mata UEA
Usai sambutan Gubernur, Kepala Bappeda Aceh dan Kepala BPMA memaparkan secara rinci potensi investasi yang dapat dikerjasamakan dengan UEA. Duta Besar UEA, Abdulla Salem Al Dhaheri, dalam kunjungan pertamanya ini menyatakan kesadarannya akan potensi Aceh yang sangat baik untuk dikembangkan. "Kami sadar Aceh memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan. Kami juga menyadari banyak potensi lain yang bisa digarap," kata Dubes Al Dhaheri.
Dubes Al Dhaheri juga menekankan hubungan erat antara Indonesia dan UEA yang telah terjalin selama 40 tahun terakhir, serta hubungan yang semakin erat dengan Aceh sejak bencana tsunami 2004. "Kami membangun 500 unit rumah bantuan untuk korban tsunami saat itu, dan kami berkomitmen untuk memberikan bantuan lain saat ini dan ke depan," ujarnya. Ia mengapresiasi berbagai potensi di Aceh dan berjanji akan menyampaikan informasi yang telah diterima kepada pemerintah UEA untuk didiskusikan lebih lanjut. "Saya meminta dibuatkan dokumen resmi untuk pembahasan lebih lanjut," pungkas Dubes Al Dhaheri.
Potensi Investasi Unggulan Aceh:
- Pariwisata
- Agroindustri
- Energi (Minyak dan Gas, Energi Bersih)
- Infrastruktur
- Kawasan Ekonomi Khusus Sabang
Kunjungan Duta Besar UEA ini menandai langkah signifikan dalam upaya Pemerintah Aceh untuk menarik investasi asing. Dengan insentif yang ditawarkan dan potensi sumber daya yang dimiliki, Aceh berharap dapat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan UEA dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.