Potensi Investasi Aceh di Sektor Migas dan Infrastruktur Dilirik Uni Emirat Arab
Gubernur Aceh dan Dubes UEA bahas peluang investasi besar di sektor migas, infrastruktur, dan pertanian, membuka potensi kerja sama ekonomi yang signifikan.

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, baru-baru ini bertemu dengan Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, dan Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, Abdulla Bu Ali, di Banda Aceh. Pertemuan tersebut membahas potensi investasi yang signifikan di Aceh, khususnya di sektor energi dan infrastruktur. Pertemuan penting ini berlangsung pada Minggu, 10 Maret 2024, di Meuligoe Gubernur Aceh.
Pembahasan difokuskan pada potensi sumber daya alam Aceh, terutama minyak dan gas bumi (migas). Muzakir Manaf menekankan besarnya potensi migas Aceh yang dapat memberikan manfaat ekonomi yang besar jika dikelola dengan baik. Ia juga menyoroti potensi investasi di sektor lain, seperti pertanian dan perkebunan, yang masih terbuka lebar bagi investor.
Kunjungan Dubes UEA dan rombongan ke Aceh bertujuan untuk mengeksplorasi peluang kerja sama investasi, khususnya dalam pengembangan infrastruktur dan energi. Hal ini menunjukkan minat UEA yang kuat untuk berinvestasi di Aceh dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi daerah tersebut. Kunjungan ini diharapkan dapat membuka peluang investasi baru yang signifikan bagi Aceh dan meningkatkan kerja sama ekonomi antara Aceh dan UEA.
Potensi Investasi Migas di Aceh
Mubadala Energy, perusahaan energi internasional asal UEA yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak serta gas bumi, saat ini tengah melakukan eksplorasi migas di wilayah kerja Andaman, Aceh Utara. Penemuan gas signifikan dari sumur eksplorasi Layaran-1 di Wilayah Kerja South Andaman, sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara, semakin memperkuat potensi investasi di sektor ini. Hal ini menjadi daya tarik bagi investor asing, termasuk UEA, untuk berinvestasi di Aceh.
Dubes Al Dhaheri menyatakan bahwa kunjungannya bertujuan untuk melihat dan membahas potensi kerja sama dengan Aceh. Ia yakin banyak hal yang dapat dikerjasamakan antara kedua belah pihak. Pertemuan ini menjadi langkah awal untuk menjajaki kerja sama yang lebih konkret di masa mendatang. Pemerintah Aceh diharapkan dapat mempersiapkan data resmi terkait kebutuhan pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol, untuk dikaji lebih lanjut oleh pihak UEA.
Potensi migas di Aceh menjadi fokus utama pembahasan. Namun, Gubernur Muzakir Manaf juga menekankan pentingnya pengembangan sektor lain, seperti pertanian dan perkebunan, yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara profesional oleh investor. Hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah Aceh untuk mendorong investasi di berbagai sektor, tidak hanya terbatas pada sektor migas.
Pengembangan Infrastruktur: Jalan Tol Aceh
Plt. Sekda Aceh, Alhudri, sebelumnya telah menyampaikan bahwa pembangunan jalan tol Aceh lintas Medan-Banda Aceh masih membutuhkan investasi dari luar. Segmen Langsa-Lhokseumawe-Sigli masih belum terhubung, dan Pemerintah Aceh berharap UEA dapat berpartisipasi dalam proyek strategis ini. Proyek ini akan sangat bermanfaat bagi Aceh dalam meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dubes Al Dhaheri pun merespon hal ini dengan meminta Pemerintah Aceh untuk mempersiapkan data resmi terkait kebutuhan pembangunan jalan tol tersebut. Data yang lengkap dan akurat akan sangat penting dalam proses pengambilan keputusan investasi oleh pihak UEA. Kerja sama dalam pembangunan infrastruktur ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Aceh dan meningkatkan konektivitas antar daerah.
Dukungan investasi dari UEA dalam pembangunan jalan tol ini sangat dinantikan. Proyek ini tidak hanya akan meningkatkan konektivitas, tetapi juga membuka aksesibilitas bagi investor di sektor lain, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di Aceh.
Pemerintah Aceh diharapkan dapat segera mempersiapkan data yang dibutuhkan untuk memastikan kelancaran proses kerja sama investasi ini. Dengan dukungan investasi dari UEA, pembangunan jalan tol Aceh lintas Medan-Banda Aceh dapat segera terwujud dan memberikan manfaat bagi masyarakat Aceh.
Kesimpulan
Pertemuan antara Gubernur Aceh dan Dubes UEA menandai langkah penting dalam pengembangan investasi di Aceh. Potensi besar di sektor migas dan infrastruktur, serta sektor lainnya, membuka peluang kerja sama ekonomi yang signifikan antara Aceh dan UEA. Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.