Airlangga dan Menteri Energi UEA Bahas Kerja Sama Sektor Energi
Menteri Airlangga dan Menteri Energi UEA, Suhail Al Mazrouei, bertemu di Jakarta untuk membahas peningkatan kerja sama sektor energi, termasuk proyek energi terbarukan dan pembangunan pusat data, guna mempercepat implementasi I-UAE CEPA.
![Airlangga dan Menteri Energi UEA Bahas Kerja Sama Sektor Energi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/120046.582-airlangga-dan-menteri-energi-uea-bahas-kerja-sama-sektor-energi-1.jpg)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, baru-baru ini bertemu dengan Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA), Suhail Mohamed Al Mazrouei, di Jakarta. Pertemuan tersebut difokuskan pada penguatan kerja sama kedua negara di sektor energi, sebuah sektor yang dinilai strategis bagi kedua belah pihak.
Kerja Sama Strategis Indonesia-UEA
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Suhail menekankan pentingnya Indonesia sebagai mitra strategis UEA. Ia melihat adanya potensi besar kerja sama di berbagai sektor, terutama energi, yang diperkuat oleh kesepakatan Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-UAE CEPA). UEA mengusulkan beberapa proyek unggulan, termasuk pengembangan pembangkit listrik hingga 100 GW dan pembangunan pusat data berskala besar. Menteri Suhail juga mendorong dibentuknya tim khusus untuk memastikan implementasi kerja sama energi berjalan lancar.
Langkah Akselerasi Kerja Sama
Menko Airlangga menyambut baik usulan tersebut dan menekankan pentingnya percepatan implementasi I-UAE CEPA. Ia menyetujui eksplorasi beberapa sektor strategis, seperti Andaman Sea Project dan pembangunan pusat data di Batam atau Bintan. Airlangga juga mengakui sektor energi sebagai prioritas utama dalam hubungan bilateral Indonesia-UEA.
Proyek Energi Terbarukan dan Hilirisasi
Sebagai contoh kerja sama yang sudah berjalan, terdapat proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Cirata, Jawa Barat, hasil kerja sama PLN dan perusahaan energi bersih UEA, Masdar. PLTS Cirata saat ini telah menghasilkan energi sebesar 145 MWp. Lebih lanjut, Menteri Suhail juga menyampaikan rencana pengembangan proposal kerja sama komprehensif untuk hilirisasi bauksit dan gas, yang krusial bagi industri alumunium dan pembangunan pembangkit listrik berskala besar.
Kesimpulan
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk menindaklanjuti dan mengimplementasikan I-UAE CEPA, mengeksplorasi sektor-sektor strategis lebih lanjut, dan memastikan iklim investasi yang kondusif bagi pelaku usaha kedua negara. Kerja sama energi antara Indonesia dan UEA diproyeksikan akan semakin intensif dan memberikan manfaat signifikan bagi kedua negara.