UEA Dukung Indonesia Wujudkan Energi Bersih: Kerja Sama Proyek PLTS hingga 10 GW
Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan kesiapannya mendukung penuh transisi energi bersih Indonesia melalui berbagai proyek strategis, termasuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya hingga 10 GW dan pengembangan infrastruktur energi hijau.
![UEA Dukung Indonesia Wujudkan Energi Bersih: Kerja Sama Proyek PLTS hingga 10 GW](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/010028.948-uea-dukung-indonesia-wujudkan-energi-bersih-kerja-sama-proyek-plts-hingga-10-gw-1.jpg)
Jakarta, 12 Februari 2024 - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, baru-baru ini mengumumkan dukungan penuh Uni Emirat Arab (UEA) terhadap upaya Indonesia dalam mewujudkan transisi energi bersih. Hal ini disampaikan setelah pertemuan bilateral antara Airlangga dan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA, Suhail Mohamed Al Mazrouei, di World Government Summit, Dubai.
Kerja Sama Energi Bersih Indonesia-UEA
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan kolaborasi untuk pengembangan energi bersih dan penguatan digitalisasi industri. Kedua negara sepakat untuk mengintegrasikan teknologi, termasuk robotika dan sistem produksi tanpa awak (unmanned production), di berbagai sektor seperti manufaktur dan pertambangan. Indonesia sendiri telah memulai adopsi teknologi ini, contohnya penggunaan unmanned truck di pertambangan Freeport.
UEA berkomitmen mendukung transisi energi Indonesia melalui beberapa proyek, salah satunya melanjutkan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang direncanakan tahun ini. Sebagai investor besar di Indonesia, UEA aktif berpartisipasi dalam proyek infrastruktur dan transisi energi, termasuk pembangunan PLTS terbesar di Asia Tenggara di Cirata, Jawa Barat. Dukungan ini juga mencakup pembangunan infrastruktur strategis seperti jalan tol dan pelabuhan melalui Abu Dhabi Growth Fund.
Airlangga menyatakan apresiasi atas peran signifikan UEA dalam pembangunan infrastruktur dan transisi energi di Indonesia. Indonesia pun siap melanjutkan kerja sama ekonomi intensif dengan UEA melalui berbagai format bilateral yang telah terjalin. Hal ini menunjukkan komitmen kuat kedua negara untuk memperkuat hubungan ekonomi dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
Proyek PLTS 10 GW dan Pengembangan Infrastruktur
Menteri Suhail Al Mazrouei menegaskan komitmen UEA untuk mendukung pengembangan infrastruktur energi hijau di Indonesia. Salah satu langkah nyata adalah rencana kerja sama pembangunan PLTS dengan kapasitas hingga 10 GW. Proyek ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dan membuka peluang ekspor listrik ke negara tetangga. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan beralih ke sumber energi terbarukan.
Selain proyek PLTS, UEA juga menekankan pentingnya pembangunan pusat data seiring dengan meningkatnya kebutuhan data global. UEA melihat potensi besar dalam kerja sama ini, mengingat kebutuhan data yang terus meningkat di negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok. Indonesia, dengan potensinya yang besar, dapat menjadi pemain kunci dalam sektor ini.
Investasi dan Kolaborasi di Berbagai Sektor
UEA menawarkan diri sebagai mitra strategis bagi industrialisasi Indonesia. Dukungan ini mencakup pembentukan sistem power grid di ASEAN, yang hingga kini belum terealisasi. UEA juga terbuka untuk investasi di berbagai sektor dan mengajak pelaku usaha untuk berkolaborasi dengan Indonesia. Menteri Suhail menyatakan minat kuat untuk meningkatkan investasi dan mendukung Indonesia dalam menciptakan peluang ekonomi baru melalui investasi di sektor energi, digitalisasi, dan industrialisasi.
Kerja sama antara Indonesia dan UEA dalam transisi energi bersih menandakan langkah signifikan dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim. Dukungan UEA yang kuat, baik dalam bentuk investasi maupun teknologi, akan mempercepat terwujudnya target energi bersih Indonesia. Kolaborasi ini juga membuka peluang ekonomi baru dan memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Kesimpulan
Kerja sama Indonesia-UEA dalam transisi energi bersih menjanjikan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi kedua negara. Dukungan UEA yang komprehensif, mulai dari investasi hingga transfer teknologi, akan menjadi pendorong utama bagi keberhasilan transisi energi di Indonesia. Proyek PLTS skala besar dan pengembangan infrastruktur energi hijau lainnya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan lingkungan Indonesia.