Agrowisata Cikapek: Solusi Pengangguran dan Pendorong Ekonomi Lebak
Agrowisata Cikapek di Lebak, Banten, diproyeksikan mengurangi pengangguran, memberdayakan masyarakat lokal, dan meningkatkan pendapatan daerah melalui pengembangan pertanian, peternakan, dan wisata yang berkelanjutan.

Agrowisata Cikapek di Kabupaten Lebak, Banten, digadang-gadang menjadi solusi untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan perekonomian daerah. Proyek yang berlokasi strategis di Desa Parahiang, Kecamatan Leuwidamar ini, diresmikan pada Januari 2025 dan ditargetkan rampung pada tahun 2027 atau 2029.
Pj Gubernur Banten, A Damenta, optimistis agrowisata ini akan menyerap 100-400 tenaga kerja. Ia juga menekankan potensi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) lewat pengembangan komoditas lokal seperti sayuran dan peternakan. Damenta juga menambahkan bahwa lokasi ini sangat strategis karena dekat dengan kawasan wisata Desa Kanekes Badui.
Konsep Agrowisata Cikapek menggabungkan unsur pertanian berkelanjutan, peternakan, dan homestay bernuansa budaya Badui. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan perekonomian masyarakat sekitar secara berkelanjutan. Pemprov Banten menyatakan dukungan penuh dan siap membantu mengatasi kendala yang mungkin muncul.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto, menilai Agrowisata Cikapek telah memenuhi unsur 3A (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas). Atraksi yang ditawarkan beragam dan bernuansa kearifan lokal, termasuk potensi wisata Kampung Badui. Aksesibilitas terpenuhi berkat konektivitas yang baik menuju lokasi, dan amenitas meliputi homestay, tempat ibadah, dan fasilitas lainnya.
Hariyanto juga menambahkan bahwa proyek ini sejalan dengan program pemerintah pusat untuk ketahanan pangan dan pemerataan ekonomi. Konsep ini membangun dari desa untuk mengurangi kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan memadukan unsur budaya, alam, dan pertanian berkelanjutan, Agrowisata Cikapek memiliki potensi yang besar sebagai destinasi wisata unggulan.
Pj Bupati Lebak, Gunawan Rusminto, menjelaskan bahwa pembangunan Agrowisata Cikapek menggunakan dana APBD Kabupaten Lebak dengan total lahan 52 hektare. Anggaran tahun 2025 sebesar Rp10 miliar difokuskan untuk pengaspalan jalan dan beberapa spot destinasi wisata. Pemerintah Kabupaten Lebak berkomitmen untuk mengembangkan sektor perkebunan dan pertanian, sekaligus mendorong ketahanan pangan dan kearifan lokal.
Dengan adanya Agrowisata Cikapek, diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar. Keberadaan proyek ini juga diharapkan menjadi contoh bagi pengembangan potensi wisata lainnya di Kabupaten Lebak dan sekitarnya, serta berkontribusi pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Banten.