Aksi Cabut Paku dan Bersih-Bersih Lingkungan di Tulungagung Libatkan Lebih 1000 Pelajar
Lebih dari seribu pelajar, guru, dan alumni SMAK Tulungagung melakukan aksi cabut paku di pohon dan bersih-bersih lingkungan sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan penolakan eksploitasi pohon untuk iklan.

Aksi besar-besaran membersihkan lingkungan dan mencabut paku dari pohon-pohon di Tulungagung, Jawa Timur, dilakukan Jumat lalu (24/1) oleh lebih dari seribu pelajar, guru, dan alumni SMAK Tulungagung. Kegiatan ini bukan sekadar aksi bersih-bersih biasa, melainkan kampanye nyata untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menolak eksploitasi pohon untuk pemasangan iklan.
Gerakan peduli lingkungan bertajuk 'Gerakan Bersih Masalah dan Cabut Paku' ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan atas kerusakan pohon akibat paku yang menancap. Wakil Kepala Sekolah SMAK Tulungagung, Hariadi, menjelaskan bahwa paku merusak jaringan kulit pohon, membuatnya rentan hama dan mudah tumbang. Komitmen sekolah untuk menjaga lingkungan bahkan pernah membuat mereka berselisih paham dengan salah satu tokoh politik akibat pelepasan banner yang dipasang di pohon.
Aksi ini mendapat dukungan penuh dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung. Dukungan ini sejalan dengan upaya Pemkab untuk mewujudkan Tulungagung sebagai kota hijau yang bebas sampah. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program kota hijau yang digalakkan pemerintah setempat.
Para pelajar dan relawan terlibat aktif dalam mencabut paku dari berbagai lokasi strategis di Tulungagung. Beberapa lokasi yang menjadi sasaran aksi cabut paku antara lain Alun-Alun Tulungagung, RTH Reog Kendang, area sekitar SMAK, Lapangan SMAK, Pasar Wage, dan Pasar Ngemplak. Mereka bekerja keras membersihkan area tersebut dari paku yang merusak.
Selain aksi cabut paku, kegiatan ini juga meliputi bakti sosial dan kerja bakti serentak. Hal ini menunjukkan komitmen menyeluruh dari SMAK Tulungagung dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar. Kegiatan ini juga termasuk membersihkan sampah yang berserakan.
Winarto, salah satu Wakil Ketua Alumni SMAK Tulungagung, mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini dapat menanamkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga lingkungan. Menurutnya, kegiatan ini diharapkan dapat membangun fondasi kuat bagi para siswa untuk mencintai dan peduli terhadap lingkungan hidup sejak dini. Hal ini penting untuk masa depan yang lebih baik.
Kegiatan yang melibatkan lebih dari seribu peserta ini mencerminkan komitmen SMAK Tulungagung tidak hanya unggul dalam pendidikan formal, tetapi juga dalam membentuk generasi muda yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Aksi ini menjadi contoh nyata bagaimana sekolah turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Melalui aksi nyata ini, SMAK Tulungagung memberikan contoh yang baik bagi sekolah-sekolah lain untuk turut serta aktif dalam pelestarian lingkungan. Mereka telah menunjukkan bahwa pendidikan karakter dan kepedulian lingkungan dapat berjalan beriringan.