Aktivis GMNI Meninggal Akibat Penganiayaan di Sukabumi, RSUD Al-Mulk Ungkap Kronologi
Seorang aktivis GMNI, RR (25), meninggal dunia di RSUD Al-Mulk Sukabumi diduga akibat penganiayaan; RSUD mengungkap kronologi dan luka serius yang dialami korban.

Sukabumi, Jawa Barat, 1 Maret 2024 - Seorang aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), RR (25), meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al-Mulk, Kota Sukabumi, Jawa Barat. Kematian RR diduga akibat penganiayaan yang menyebabkan luka serius di beberapa bagian tubuhnya. Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 26 Februari 2024, dan pihak RSUD Al-Mulk telah merilis kronologi kejadian.
RR, mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum (STH) Pasundan dan warga Perum Mangkalaya, Desa Cibolang, Kabupaten Sukabumi, merupakan salah satu dari tiga korban penganiayaan yang dibawa ke RSUD Al-Mulk. Dua korban lainnya, AP (20) dan DH (24), masih menjalani perawatan medis. Ketiga korban mengalami luka serius di berbagai bagian tubuh mereka.
Humas RSUD Al-Mulk, Asep Andi, menjelaskan bahwa RR dan DH tiba di rumah sakit sekitar pukul 04.00 WIB, sementara AP tiba sekitar pukul 06.00 WIB. Ketiganya diantar oleh beberapa rekan mereka. Kondisi RR saat tiba di rumah sakit sangat mengkhawatirkan, dengan luka robek di kaki kiri dan pendarahan aktif. Pihak rumah sakit sempat mengajukan rujukan ke RSUD R. Syamsudin S.H Kota Sukabumi, namun ditolak keluarga korban.
Kronologi Kejadian dan Kondisi Korban
Menurut keterangan Asep Andi, "Saat tiba di rumah sakit, RR mengalami luka robek di kaki sebelah kiri dengan perdarahan aktif. Sementara DH mengalami luka di punggung, kaki, dan dahi, kemudian AP juga mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya." Meskipun mendapatkan perawatan intensif, nyawa RR tidak dapat diselamatkan. "Setelah dinyatakan meninggal dunia, jasad korban kemudian dibawa pulang oleh keluarganya. Diduga korban meninggal akibat kehabisan darah karena pada lukanya terjadi pendarahan aktif," tambah Andi.
Sementara itu, DH yang mengalami luka di punggung, kaki, dan dahi, telah menjalani operasi dan kondisinya kini berangsur membaik. AP juga masih menjalani perawatan di RSUD Al-Mulk. Ketiga korban mengalami luka serius akibat penganiayaan.
Pihak RSUD Al-Mulk telah memberikan perawatan medis terbaik kepada ketiga korban. Namun, kondisi kritis RR yang mengalami pendarahan aktif tidak dapat ditolong. Keluarga korban memilih untuk tidak merujuk RR ke rumah sakit lain, sehingga perawatan hanya dilakukan di RSUD Al-Mulk.
Penyelidikan Kepolisian
Kasus dugaan penganiayaan ini kini tengah diselidiki oleh Polres Sukabumi Kota. Polisi masih berupaya mengungkap pelaku dan motif di balik penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya RR dan melukai dua mahasiswa lainnya. Proses penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan keadilan bagi para korban.
Polisi akan menyelidiki lebih lanjut untuk mengungkap motif di balik aksi kekerasan tersebut. Informasi lebih lanjut akan disampaikan setelah proses penyelidikan selesai. Semoga kasus ini dapat segera terungkap dan pelaku dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.
Kasus ini menyoroti pentingnya keamanan dan perlindungan bagi mahasiswa, khususnya para aktivis. Diharapkan pihak berwajib dapat segera mengungkap pelaku dan motif di balik aksi kekerasan ini, serta memberikan rasa keadilan bagi keluarga korban.
Kesimpulan
Meninggalnya RR akibat dugaan penganiayaan menjadi sorotan publik dan penegak hukum. Pihak berwenang tengah bekerja keras untuk mengungkap pelaku dan motif di balik kejadian tersebut. Peristiwa ini juga menjadi pengingat akan pentingnya keamanan dan perlindungan bagi seluruh warga negara.