Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Artikel ini ditulis oleh
M. Tohamaksun
Editor M. Tohamaksun
M
Reporter
  • M. Tohamaksun
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Tes Kehamilan di Sekolah: Diskriminasi Terhadap Perempuan?
Tes Kehamilan di Sekolah: Diskriminasi Terhadap Perempuan?

Alissa Wahid mengkritik kebijakan tes kehamilan di SMA Sulthan Baruna, Cianjur, yang dianggapnya sebagai tindakan diskriminatif dan melanggar privasi siswa perempuan.

cianjur
Wakil Ketua MPR Dorong Penghapusan Perkawinan Anak Secara Konsisten
Wakil Ketua MPR Dorong Penghapusan Perkawinan Anak Secara Konsisten

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menekankan pentingnya konsistensi dalam upaya menghapus perkawinan anak di Indonesia demi generasi penerus bangsa yang berkualitas.

#planetantara
Pernikahan Dini: Ancaman Kesehatan Reproduksi Perempuan Muda di Kota Jambi
Pernikahan Dini: Ancaman Kesehatan Reproduksi Perempuan Muda di Kota Jambi

Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Jambi mengingatkan bahaya pernikahan dini bagi kesehatan reproduksi perempuan dan dampak buruk lainnya.

#planetantara
Wagub Jateng: Perempuan, Garda Terdepan Cegah Perkawinan Anak
Wagub Jateng: Perempuan, Garda Terdepan Cegah Perkawinan Anak

Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen, menekankan peran penting perempuan dalam mencegah perkawinan anak di Jawa Tengah yang masih tinggi, mencapai 7.903 kasus di tahun 2025.

#planetantara
Alissa Wahid Kritik Pergub DKI soal Poligami: Normalisasi atau Kemaslahatan?
Alissa Wahid Kritik Pergub DKI soal Poligami: Normalisasi atau Kemaslahatan?

Alissa Wahid dari PBNU mengkritik Pergub DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2025 tentang izin poligami untuk ASN, menilai aturan tersebut sebagai normalisasi poligami dan mengabaikan kemaslahatan perempuan.

perempuan
Kenaikan Kasus Perkawinan Anak di Bali Tahun 2024: KPAD Ungkap Fakta Mengejutkan
Kenaikan Kasus Perkawinan Anak di Bali Tahun 2024: KPAD Ungkap Fakta Mengejutkan

KPAD Bali melaporkan peningkatan signifikan kasus perkawinan anak di tahun 2024, mencapai 368 kasus, didominasi Buleleng dan melibatkan anak di bawah 14 tahun, memicu kekhawatiran dampak buruk bagi masa depan anak.

Bali