Angin Kencang Rusak Puluhan Rumah di Palangka Raya, Warga Terluka Ringan
Badai angin kencang menerjang Palangka Raya, Kalimantan Tengah, menyebabkan puluhan rumah rusak dan warga mengalami luka ringan; kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah.

Palangka Raya, 25 Maret 2024 - Sebuah bencana alam berupa angin kencang melanda Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), pada Selasa pagi sekitar pukul 05.30 WIB. Peristiwa ini mengakibatkan puluhan rumah warga rusak dan sejumlah warga mengalami luka ringan. Kejadian ini terjadi saat hujan lebat melanda wilayah tersebut. Angin kencang dengan kecepatan 29 hingga 30 knot, menurut informasi dari BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, menjadi penyebab utama kerusakan yang signifikan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi, melaporkan bahwa data awal menunjukkan sedikitnya 19 rumah rusak. Kerusakan tersebar di beberapa wilayah, seperti Jalan Kalimantan (10 rumah), kawasan Mendawai (4 rumah), dan G Obos (5 rumah). Namun, jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah setelah tim BPBD menyelesaikan pendataan di lapangan. Kerusakan yang terjadi meliputi atap rumah yang terbang dan rumah yang tertimpa atap rumah lain yang diterbangkan angin.
Beruntung, belum ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini. Meskipun demikian, beberapa warga mengalami luka ringan akibat tertimpa puing-puing bangunan yang hancur diterjang angin. Pemerintah Kota Palangka Raya langsung bergerak cepat menanggapi kejadian ini. Wali Kota memerintahkan BPBD untuk melakukan pendataan dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Kerusakan Rumah dan Dampak Ekonomi
Kerusakan rumah warga akibat angin kencang cukup beragam. Sebagian besar kerusakan terfokus pada atap rumah yang beterbangan dan menimpa rumah lainnya. Selain kerusakan rumah, angin kencang juga mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan merusak tenda-tenda pedagang makanan di sepanjang Jalan AIS Nasution. Para pedagang takjil Ramadhan mengalami kerugian yang cukup besar akibat kerusakan pada peralatan dagang mereka.
Bambang, salah seorang pedagang takjil di Jalan AIS Nasution, menuturkan bahwa ia mengalami kerugian sekitar Rp500.000 akibat kerusakan meja, dekorasi, spanduk, lampu, dan kabel. Menurut informasi yang ia peroleh dari grup WhatsApp pedagang lainnya, total kerugian akibat angin kencang ini ditaksir mencapai lebih dari Rp10 juta.
BPBD Kota Palangka Raya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Dinsos akan memberikan bantuan stimulan, sementara Disperkim akan membantu menyediakan bahan bangunan untuk perbaikan rumah yang rusak.
Antisipasi Cuaca Ekstrem
BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya memprediksi potensi cuaca ekstrem, termasuk angin kencang, masih akan terjadi hingga pertengahan April mendatang. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga terhadap anomali cuaca yang mungkin terjadi. Hendrikus Satria Budi juga menekankan pentingnya peran lurah dalam mendata warga yang terdampak dan memastikan bantuan tepat sasaran.
Pemerintah Kota Palangka Raya telah melakukan pemantauan langsung ke lokasi kejadian bersama Camat Pahandut dan Lurah Pahandut. Langkah cepat dan koordinasi antar instansi pemerintah ini diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk dari bencana alam dan memastikan warga terdampak mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca dan mempersiapkan langkah-langkah antisipasi untuk mengurangi risiko kerugian dan cedera akibat bencana alam.