Anita Wahid: Wakil Indonesia Baru di Komisi HAM ASEAN (AICHR)
Anita Wahid terpilih sebagai Wakil Indonesia untuk Komisi HAM Antarpemerintah ASEAN (AICHR) periode 2025-2027 setelah melalui seleksi ketat oleh Kementerian Luar Negeri RI, melanjutkan komitmen Indonesia dalam pemajuan HAM di ASEAN.

Pengumuman mengejutkan datang dari Kementerian Luar Negeri RI: Anita Wahid resmi terpilih sebagai Wakil Indonesia untuk Komisi HAM Antarpemerintah ASEAN (AICHR) periode 2025-2027. Keputusan ini diambil setelah proses seleksi panjang dan kompetitif yang berlangsung sejak Juli hingga Desember 2024.
Proses seleksi yang ketat meliputi tahapan administrasi dan wawancara. Kementerian Luar Negeri menekankan komitmen Indonesia terhadap HAM di ASEAN, mengatakan proses pemilihan dilakukan secara terbuka dan melibatkan berbagai pihak terkait HAM nasional. Tujuannya, mendapatkan wakil yang independen dan kredibel mewakili Indonesia.
Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan resminya menyatakan, "Sesuai dengan kewenangan yang terdapat dalam Terms of Reference AICHR serta setelah menimbang dengan saksama hasil dari keseluruhan proses pemilihan dimaksud, Kementerian Luar Negeri RI telah menetapkan Anita A. Wahid sebagai Wakil Indonesia untuk AICHR periode 2025-2027."
Indonesia bangga menjadi salah satu dari sedikit negara ASEAN yang melakukan seleksi terbuka dan melibatkan figur dari kalangan non-pemerintah untuk posisi ini. Hal ini menunjukkan komitmen nyata Indonesia dalam mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam isu HAM.
Ke depan, Indonesia berharap AICHR semakin menguatkan upaya pemajuan dan perlindungan HAM di kawasan. Dengan terpilihnya Anita Wahid, diharapkan terdapat kesinambungan perjuangan Indonesia dalam mendorong implementasi mandat AICHR dan terlaksananya program-program yang selaras dengan kepentingan Indonesia di bidang HAM.
Siapa Anita Wahid? Ia dikenal sebagai aktivis demokrasi yang aktif dalam berbagai isu, mulai dari anti-korupsi, toleransi beragama, hingga literasi digital. Putri ketiga Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid, ini memiliki pengalaman luas di berbagai organisasi, termasuk Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (HIVOS), Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), dan Abdurrahman Wahid Center for Peace and Humanity Universitas Indonesia.
Riwayat pendidikan Anita Wahid juga mentereng. Setelah menyelesaikan studi Hubungan Internasional di Universitas Indonesia, ia melanjutkan pendidikan S2 di Ruhr-Universitaet-Bochum, Jerman, dan saat ini sedang menempuh pendidikan doktoral di Australian National University.
Posisi Wakil Indonesia untuk AICHR sebelumnya dipegang oleh Yuyun Wahyuningrum (2019-2024). Anita Wahid akan melanjutkan estafet perjuangan tersebut, membawa pengalaman dan keahliannya untuk memperjuangkan HAM di ASEAN.