Antusiasme Ribuan Pendaki Gunung Bawakaraeng Meningkat Drastis Jelang Upacara HUT ke-80 RI: Basarnas Siagakan Ratusan Personel
Jumlah pendaki Gunung Bawakaraeng melonjak jelang upacara HUT ke-80 RI, mencapai ribuan orang. Basarnas siagakan personel. Ada apa di puncak gunung ini?

Antusiasme masyarakat untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di puncak gunung semakin tinggi. Ribuan pendaki kini memadati Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, untuk mengikuti upacara pengibaran Bendera Merah Putih. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 17 Agustus 2025.
Peningkatan jumlah peserta upacara di Gunung Bawakaraeng ini terpantau signifikan. Basarnas Makassar telah mencatat lonjakan drastis pada data registrasi pendaki. Mereka terus memantau situasi di lapangan untuk memastikan kelancaran acara.
Kepala Seksi Operasi Kantor Basarnas Makassar, Andi Sultan, mengonfirmasi peningkatan jumlah pendaki ini. Ia juga menegaskan kesiapan timnya dalam mengawal seluruh rangkaian kegiatan. Pengamanan ketat disiapkan untuk menjamin keselamatan.
Peningkatan Jumlah Pendaki dan Jalur Favorit
Data terbaru dari Posko Induk Siaga SAR Merah Putih menunjukkan peningkatan signifikan. Hingga Sabtu pukul 15.00 WITA, total 2.270 pendaki telah berada di Gunung Bawakaraeng. Angka ini bertambah dari sebelumnya 1.942 orang.
Andi Sultan tidak menutup kemungkinan bahwa jumlah pendaki Gunung Bawakaraeng masih akan terus bertambah. Antusiasme ini mencerminkan semangat kemerdekaan yang membara di kalangan masyarakat. Mereka rela menempuh perjalanan sulit.
Terdapat lima jalur utama yang digunakan para pendaki untuk mencapai puncak Gunung Bawakaraeng. Jalur Bulu Balea di Kabupaten Gowa menjadi yang paling diminati, dengan 1.097 pendaki. Disusul oleh Jalur Tassoso di Kabupaten Sinjai yang dilewati 986 pendaki.
Tiga jalur lainnya yang juga berada di Kabupaten Gowa adalah Jalur Lembanna dengan 310 pendaki, Jalur Panaikang dengan 260 pendaki, dan Jalur Lembah Ramma dengan 67 pendaki. Distribusi ini menunjukkan variasi preferensi jalur.
Kesiapsiagaan Tim SAR dan Pengamanan
Untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan mengawal pendaki, Basarnas menyiagakan personel dalam jumlah besar. Sebanyak 328 personel potensi SAR ditempatkan di berbagai pos. Mereka bertugas menjaga keamanan di Gunung Bawakaraeng.
Penempatan personel dilakukan secara strategis di beberapa pos penting. Pos 5 dijaga 45 orang, Pos 7 sebanyak 12 orang, Pos 8 berjumlah 28 orang, dan Pos 10 disiagakan 26 orang tim relawan potensi SAR. Mereka siap untuk penyelamatan.
Selain itu, Pos Lembah Ramma disiagakan 22 orang dan Pos Sungai tiga orang. Tim SAR yang siaga di pos registrasi Lembanna, Bulu Balea, dan Tassoso berjumlah 196 orang. Kesiapsiagaan ini berlangsung dari 15 hingga 18 Agustus.
Andi Sultan mengimbau para pendaki untuk selalu mengutamakan keselamatan diri. Penguatan fisik sebelum mendaki juga sangat penting. Hal ini demi kelancaran dan keamanan selama mengikuti upacara di Gunung Bawakaraeng.
Komitmen Tahunan Basarnas dalam "Siaga SAR Merah Putih"
Kegiatan pengamanan ini merupakan bagian dari gelaran tahunan Basarnas yang dikenal sebagai "Siaga SAR Merah Putih". Kepala Kantor Basarnas Makassar, Muhammad Arif Anwar, menegaskan pentingnya kegiatan ini. Apel pembukaan telah dilaksanakan.
Muhammad Arif Anwar menjelaskan bahwa tujuan utama dari "Siaga SAR Merah Putih" adalah memberikan rasa aman. Ini berlaku bagi seluruh pendaki yang melakukan kegiatan di Gunung Bawakaraeng. Termasuk saat melaksanakan upacara bendera.
Ia menambahkan bahwa setiap tahun, jumlah pendaki yang memadati Gunung Bawakaraeng terus meningkat. Fenomena ini terjadi khususnya saat perayaan HUT Kemerdekaan RI. Oleh karena itu, pengawalan ketat sangat diperlukan.