ART Asal Banyumas Diduga Dianiaya di Jakarta, Polisi Selidiki Kasus Viral
Polisi Banyumas selidiki kasus dugaan penganiayaan terhadap ART asal Desa Tanggeran yang videonya viral di media sosial setelah diunggah oleh Ahmad Sahroni.

Seorang asisten rumah tangga (ART) asal Desa Tanggeran, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, diduga menjadi korban penganiayaan di Jakarta. Kasus ini terungkap setelah beredarnya video viral di media sosial yang kemudian diunggah oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni. Polresta Banyumas langsung bergerak cepat menyelidiki kasus tersebut setelah video tersebut viral pada Jumat, 21 Maret 2024.
Video yang berdurasi 2 menit 46 detik itu memperlihatkan kondisi korban, S (25), dengan sejumlah luka serius seperti lebam di mata dan bibir, telinga hampir patah, tangan bengkak, gigi patah, dan luka di kepala. Korban diketahui telah bekerja sebagai ART di Jakarta selama dua bulan dan pulang ke Banyumas dengan menggunakan ojek setelah mengalami penganiayaan tersebut. Polisi langsung melakukan pengecekan ke Desa Tanggeran setelah video tersebut menjadi perhatian publik.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Banyumas, Komisaris Polisi Andriansyah Rithas Hasibuan, membenarkan adanya penyelidikan terkait video tersebut. Pihaknya telah menemukan korban dan melakukan klarifikasi awal. Korban juga telah dibawa ke RSUD Banyumas untuk mendapatkan perawatan medis. Polresta Banyumas juga berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Timur untuk memastikan lokasi kejadian perkara (TKP).
Penyelidikan Kasus Dugaan Penganiayaan ART
Polisi Banyumas telah melakukan klarifikasi awal terhadap korban, S (25), untuk mengetahui kronologi kejadian dan memastikan kebenaran informasi yang beredar di video viral. Klarifikasi tersebut bertujuan untuk mengungkap detail kejadian, termasuk pekerjaan korban dan penyebab luka-luka yang dialaminya. Apakah sesuai dengan narasi dalam video atau terdapat faktor lain yang perlu diinvestigasi.
Kompol Andriansyah Rithas Hasibuan menjelaskan bahwa langkah selanjutnya adalah berkoordinasi dengan pihak berwenang di Jakarta untuk memastikan lokasi kejadian. Kerja sama antar kepolisian ini penting untuk mempermudah proses penyelidikan dan pengumpulan bukti-bukti yang dibutuhkan. Proses penyelidikan ini akan dilakukan secara menyeluruh dan profesional untuk mengungkap kebenaran.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban. Proses hukum akan terus berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Polisi juga akan memastikan perlindungan bagi korban selama proses penyelidikan berlangsung.
Peran Ahmad Sahroni dalam Mengungkap Kasus
Peran Ahmad Sahroni dalam mengungkap kasus ini patut diapresiasi. Dengan mengunggah video tersebut ke akun Instagram miliknya, @ahmadsahroni88, ia telah menyoroti kasus dugaan penganiayaan terhadap ART tersebut dan mendorong pihak kepolisian untuk segera bertindak. Unggahan tersebut juga menandai akun Instagram Kapolda Metro Jaya dan Humas Polda Jateng.
Dalam unggahannya, Ahmad Sahroni menuliskan informasi mengenai asal korban dan dugaan lokasi tempat tinggal majikan di Jakarta Timur. Hal ini membantu polisi dalam proses penyelidikan dan mempercepat upaya untuk menemukan pelaku. Tindakan Sahroni ini menunjukkan kepedulian terhadap kasus kekerasan terhadap pekerja rumah tangga dan pentingnya peran masyarakat dalam mengawasi penegakan hukum.
Unggahan tersebut juga mendapat respon positif dari masyarakat yang turut prihatin atas kejadian yang menimpa korban. Banyak netizen yang memberikan dukungan dan harapan agar kasus ini dapat diusut tuntas dan pelaku dapat dihukum sesuai dengan perbuatannya. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan terhadap pekerja rumah tangga dan pencegahan kekerasan di tempat kerja.
Polisi Banyumas berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus dugaan penganiayaan ini. Proses penyelidikan akan dilakukan secara profesional dan transparan untuk memastikan keadilan bagi korban. Kerja sama dengan pihak kepolisian di Jakarta akan terus dilakukan untuk mempermudah proses penyelidikan dan pengumpulan bukti-bukti yang dibutuhkan. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak agar senantiasa menghargai dan melindungi hak-hak pekerja rumah tangga.