ASPPI Aceh Besar Dorong Pengembangan Wisata Pulau Terluar
Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Aceh Besar mengajak pelaku wisata untuk mengembangkan potensi Kepulauan Pulo Aceh, menawarkan keindahan alam dan sejarah.

Aceh Besar, 28 Februari 2024 - Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Kabupaten Aceh Besar menyerukan pengembangan destinasi wisata di pulau-pulau terluar, khususnya Kepulauan Pulo Aceh. Potensi wisata bahari yang menjanjikan di pulau-pulau tersebut dinilai perlu segera digarap untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Ketua Dewan Pengawas ASPPI Kabupaten Aceh Besar, Kisswoyo, memimpin inisiatif ini dengan mengajak para pelaku usaha pariwisata untuk berinvestasi dan berpartisipasi aktif.
Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh potensi wisata yang belum tergarap secara maksimal di pulau-pulau terluar Aceh Besar. Kisswoyo menekankan, "Selama ini, pariwisata pulau-pulau terluar belum begitu dilirik. Namun, setelah melihat potensinya, kami mengajak kalangan pelaku pariwisata untuk mengembangkan." Langkah ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar dan meningkatkan daya tarik wisata Aceh Besar secara keseluruhan.
Pengembangan pariwisata di pulau-pulau terluar ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian masyarakat. Dengan terbukanya akses dan meningkatnya kunjungan wisatawan, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat melalui berbagai sektor, seperti penyediaan akomodasi, transportasi, dan jasa wisata lainnya. Hal ini selaras dengan visi ASPPI Aceh Besar untuk memajukan sektor pariwisata di Aceh Besar secara berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.
Potensi Wisata Pulau Terluar Aceh Besar
Beberapa pulau terluar di Aceh Besar memiliki daya tarik wisata yang unik dan beragam. Pulau Beras (atau Pulau Breuh) misalnya, menawarkan keindahan alam bawah laut yang memukau dan sebuah mercusuar bersejarah bernama William Toren, peninggalan kolonial Belanda yang berusia 145 tahun. Mercusuar ini termasuk langka, karena hanya terdapat tiga di dunia: satu di Pulau Beras, satu di Belanda, dan satu di Kepulauan Karibia. Keunikan sejarah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Selain Pulau Beras, Pulau Nasi juga menawarkan potensi wisata bahari yang luar biasa. Para peselancar dapat menikmati ombak yang menantang, sementara para penyelam dapat menjelajahi keindahan terumbu karang yang masih terjaga. Potensi serupa juga terdapat di Pulau Bunta dan Pulau Tuangku, yang menawarkan keindahan alam dan potensi wisata bahari yang belum terjamah.
Pengembangan destinasi wisata di pulau-pulau ini membutuhkan perencanaan yang matang dan terintegrasi. Aspek penting yang perlu diperhatikan adalah kelestarian lingkungan, agar keindahan alam tetap terjaga untuk generasi mendatang. Penting juga untuk memperhatikan aspek budaya dan kearifan lokal, agar pengembangan pariwisata tidak merusak nilai-nilai tradisional masyarakat setempat.
Keberhasilan pengembangan wisata di pulau-pulau terluar ini sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah daerah dan pelaku usaha pariwisata. Pemerintah daerah memiliki peran penting dalam menyediakan infrastruktur pendukung, seperti akses transportasi, fasilitas umum, dan pengelolaan lingkungan. Sementara itu, pelaku usaha pariwisata berperan dalam mengembangkan produk dan layanan wisata yang berkualitas dan menarik bagi wisatawan.
Dukungan Pemerintah Sangat Diperlukan
Kisswoyo menekankan pentingnya dukungan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dalam pengembangan pariwisata pulau terluar. Tanpa dukungan infrastruktur yang memadai, pengembangan pariwisata akan sulit terwujud. "Tanpa dukungan pemerintah daerah, menurut dia, kalangan pelaku usaha pariwisata sulit mengembangkan wisata pulau terluar di Kabupaten Aceh Besar." Pernyataan ini menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam menyediakan aksesibilitas dan fasilitas yang dibutuhkan untuk menarik wisatawan.
Pengembangan infrastruktur yang memadai, seperti jalan, listrik, air bersih, dan akses telekomunikasi, sangat penting untuk menunjang kegiatan pariwisata. Selain itu, pemerintah juga perlu memperhatikan aspek pengelolaan lingkungan dan pelestarian budaya lokal, agar pengembangan pariwisata berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan dan budaya setempat. Dengan dukungan yang komprehensif dari pemerintah, pengembangan pariwisata di pulau-pulau terluar Aceh Besar dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian masyarakat.
Secara keseluruhan, pengembangan pariwisata di pulau-pulau terluar Aceh Besar merupakan langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian daerah. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada kolaborasi yang erat antara ASPPI Aceh Besar, pelaku usaha pariwisata, dan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. Dengan perencanaan yang matang, dukungan infrastruktur yang memadai, dan pengelolaan yang berkelanjutan, potensi wisata di pulau-pulau terluar Aceh Besar dapat dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat.