Bandara YIA: Aman dari 5 Ancaman Bencana Alam, Siap Hadapi Mudik Lebaran 2025
PT Angkasa Pura I memastikan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) aman dari ancaman tsunami, banjir, abu vulkanik, gempa, dan pergerakan tanah, dilengkapi jalur evakuasi lengkap untuk antisipasi bencana.

Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo, Yogyakarta, dirancang dengan mempertimbangkan lima potensi bencana alam: tsunami, banjir, abu vulkanik, pergerakan tanah, dan gempa bumi. Hal ini disampaikan langsung oleh General Manager YIA, Ruly Artha, Minggu (23/3), menanggapi kekhawatiran masyarakat akan potensi tsunami selama libur Lebaran 2025. "Bandara YIA dirancang aman," tegas Ruly, "pengguna jasa penerbangan dan masyarakat tidak perlu resah."
Keyakinan tersebut didasari atas perencanaan dan mitigasi bencana yang matang. Kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan jalur evakuasi yang efektif dan efisien telah disiapkan, terutama untuk underpass Bandara YIA atau Jalan Daendels yang menjadi titik rawan.
BMKG telah menetapkan jalur evakuasi di underpass Jalan Daendels dan di area parkir lantai III Bandara YIA. Ruly menjelaskan, "BMKG menyatakan bahwa akses evakuasi di terowongan Jalan Daendels dan jalur evakuasi di Bandara YIA, yakni di lokasi parkir lantai III, aman dan terjamin."
Jalur Evakuasi Bandara YIA dan Kapasitas Penampungan
Terdapat delapan titik evakuasi di underpass Jalan Daendels, empat di bagian utara dan empat di bagian selatan. Seluruh jalur ini terhubung langsung ke area bandara, khususnya menuju gedung parkir lantai III yang mampu menampung sekitar 2.000 orang. Gedung parkir setinggi 17 meter ini mampu memberikan perlindungan yang aman, mengingat potensi tsunami di wilayah tersebut hanya mencapai ketinggian delapan meter.
Lebih lanjut, Ruly menambahkan, "Secara total, Bandara YIA bisa menampung 20 ribu masyarakat bila terjadi tsunami." Hal ini menunjukkan kesiapan bandara dalam menghadapi skenario bencana skala besar.
Selain jalur evakuasi, sistem peringatan dini dan informasi publik juga menjadi bagian penting dari strategi mitigasi bencana Bandara YIA. Informasi yang jelas dan mudah dipahami akan membantu masyarakat untuk melakukan evakuasi dengan cepat dan tertib.
Mitigasi Bencana: Kesiapsiagaan di Masa Mudik Lebaran
Kepala Stasiun Meteorologi YIA, Warjono, menekankan pentingnya mitigasi bencana, terutama selama periode mudik Lebaran. Perubahan cuaca akhir-akhir ini mengharuskan peningkatan kewaspadaan dan pemahaman masyarakat akan mitigasi kebencanaan.
Warjono juga mengingatkan akan kerawanan underpass Bandara YIA sebagai titik terendah, yang perlu diwaspadai, terutama saat arus mudik yang padat. "Underpass Bandara YIA merupakan lokasi dengan posisi terendah dibandingkan yang lainnya, sehingga menjadi salah satu titik rawan bencana alam yang perlu di waspadai," ujarnya.
Ia menambahkan, "Untuk mewaspadai ketika terjadi gempa bumi kita harus sudah siap dengan rambu-rambu evakuasi, kemudian jalur evakuasinya sudah jelas. Sehingga ketika terjadi tsunami kita sudah bisa mengevakuasi ke tempat yang lebih aman."
Dengan demikian, kesiapan Bandara YIA dalam menghadapi berbagai potensi bencana alam menunjukkan komitmen untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh pengguna jasa bandara dan masyarakat sekitar. Mitigasi bencana yang terencana dan terintegrasi menjadi kunci untuk menghadapi potensi risiko dan memastikan kelancaran operasional bandara, khususnya selama periode mudik Lebaran.