Banggai Kepulauan Targetkan Ekspor Kelapa Setengah Jadi ke China
Pemerintah Daerah Banggai Kepulauan (Bangkep) bermitra dengan FreeNow Food, perusahaan China, untuk menjadikan Bangkep pusat produksi kelapa setengah jadi dan mengekspornya ke China, meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
![Banggai Kepulauan Targetkan Ekspor Kelapa Setengah Jadi ke China](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230204.413-banggai-kepulauan-targetkan-ekspor-kelapa-setengah-jadi-ke-china-1.jpg)
Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah - Pemerintah Daerah Banggai Kepulauan (Bangkep) berambisi besar: menjadikan daerahnya sebagai pusat produksi kelapa setengah jadi untuk ekspor ke China. Target ambisius ini terungkap setelah kunjungan Pemda Bangkep ke perusahaan FreeNow Food di China, yang berujung pada kesepakatan kerja sama investasi di bidang industri kelapa. Kesepakatan ini diumumkan pada Kamis, 06/2, oleh Penjabat (Pj) Bupati Banggai Kepulauan.
Kerja Sama dengan FreeNow Food: Peluang Emas bagi Petani Bangkep
Kunjungan ke FreeNow Food, perusahaan yang menguasai 80 persen pasar kelapa di China, menandai langkah signifikan dalam membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Bangkep. Pj. Bupati menekankan pentingnya data produksi kelapa yang akurat untuk mendukung rencana ekspor ini. Kesepakatan ini diharapkan dapat menghidupkan kembali kejayaan Bangkep sebagai penghasil kelapa berkualitas, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Lebih lanjut, Pj. Bupati menjelaskan bahwa FreeNow Food berkomitmen terhadap green investment, sebuah pendekatan yang menekankan keberlanjutan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam secara bertanggung jawab. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap praktik pertanian berkelanjutan di Bangkep.
Dukungan Bagi Petani: Bibit dan Alat Produksi
Sebagai bentuk dukungan nyata kepada petani, FreeNow Food berjanji untuk menyediakan bibit kelapa dan alat produksi yang dibeli melalui koperasi desa. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, menghidupkan ekonomi desa, dan memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat. Dengan demikian, kerja sama ini bukan hanya sekadar ekspor, tetapi juga sebuah investasi dalam pemberdayaan masyarakat lokal.
Sistem Kerja Sama: Investasi Murni, Bukan Pengambilalihan Lahan
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bangkep, Muhammad Aris Susanto, memberikan klarifikasi penting mengenai model kerja sama ini. FreeNow Food, tegasnya, tidak akan membangun perkebunan baru di Bangkep atau membeli lahan. Investasi mereka murni ditujukan untuk membeli hasil produksi petani kelapa melalui sistem kontrak langsung.
Sistem kontrak ini menjamin harga beli kelapa antara Rp3.000 hingga Rp3.600 per kilogram, dengan jaminan harga tetap meskipun harga kelapa atau kopra di pasar mengalami penurunan. Ini memberikan kepastian pendapatan bagi petani dan mengurangi risiko kerugian akibat fluktuasi harga pasar.
Potensi Produksi Kelapa Banggai Kepulauan
Data dari Dinas Pertanian Banggai Kepulauan menunjukkan luas areal tanaman kelapa yang cukup signifikan. Pada tahun 2023, tercatat 2.600,62 hektare tanaman belum menghasilkan (TBM), 14.056,20 hektare tanaman menghasilkan (TM), dan 2.919,83 hektare tanaman rusak atau tidak menghasilkan (TR/TTM). Total luas areal mencapai 19.575,82 hektare, dengan ketersediaan kelapa mencapai 28,05 ton per hari. Potensi ini menjadi landasan optimisme bagi proyek ambisius ini.
Kesimpulan: Harapan Baru untuk Banggai Kepulauan
Kerja sama antara Pemda Bangkep dan FreeNow Food menjanjikan masa depan yang cerah bagi sektor pertanian di Banggai Kepulauan. Dengan dukungan investasi, teknologi, dan jaminan harga, petani kelapa di Bangkep berpeluang meningkatkan kesejahteraan dan mengembalikan kejayaan daerah sebagai penghasil kelapa berkualitas. Keberhasilan proyek ini akan bergantung pada kolaborasi yang efektif antara pemerintah, perusahaan, dan petani, serta pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.