Banjir dan Longsor di Bondowoso: Rumah dan Sekolah Rusak
Hujan deras di Bondowoso mengakibatkan banjir dan longsor pada Kamis sore, merusak beberapa rumah warga dan bangunan sekolah di Desa Ambulu, Kecamatan Wringin.

Banjir bandang dan tanah longsor menerjang Desa Ambulu, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur pada Kamis sore, 23 Januari 2024. Peristiwa ini mengakibatkan kerusakan sejumlah rumah warga dan fasilitas pendidikan. BPBD Kabupaten Bondowoso langsung turun tangan untuk melakukan penanganan.
Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, menjelaskan bahwa hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama kurang lebih lima jam mengakibatkan jebolnya tanggul sungai. Akibatnya, air sungai meluap dan menyebabkan banjir yang merendam beberapa rumah dan sawah warga. Tidak hanya itu, material longsor juga merusak sebagian tembok Sekolah Raudhatul Athfal (RA) Nurul Hikmah.
Berdasarkan hasil asesmen sementara, tercatat empat rumah warga mengalami kerusakan akibat banjir. Selain itu, satu sisi tembok RA Nurul Hikmah juga jebol diterjang material longsor. Sigit menambahkan bahwa Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, dibantu TNI/Polri, pemerintah desa, kecamatan, dan warga setempat, langsung melakukan pembersihan material longsor di jalan desa dan gedung sekolah sekitar pukul 17.00 WIB.
Sigit Purnomo menekankan pentingnya kewaspadaan warga Bondowoso. Mengingat potensi hujan lebat masih tinggi, masyarakat diimbau untuk selalu siaga dan mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana susulan. Kerja sama dan kesiapsiagaan seluruh pihak sangat penting untuk meminimalisir dampak kerugian yang lebih besar.
BPBD Kabupaten Bondowoso terus memantau perkembangan situasi dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Proses evakuasi dan bantuan logistik pun telah disalurkan. Langkah-langkah antisipasi dan mitigasi bencana menjadi fokus utama dalam penanganan bencana alam ini.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kesiapan menghadapi bencana hidrometeorologi di daerah rawan bencana. Penting bagi pemerintah daerah untuk terus meningkatkan infrastruktur dan sistem peringatan dini guna meminimalisir dampak bencana serupa di masa mendatang. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai kesiapsiagaan bencana juga perlu ditingkatkan.
Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya kerjasama antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Gotong royong yang terjalin dalam upaya penanganan pasca-bencana patut diapresiasi. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan kesiapan menghadapi bencana di masa yang akan datang.