Banjir di Kapuas Rendam Ratusan Rumah, Ribuan Jiwa Terdampak
Banjir akibat luapan sungai di tiga desa Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, merendam ratusan rumah dan mengakibatkan ribuan jiwa terdampak.

Banjir yang disebabkan oleh meluapnya sungai telah merendam ratusan rumah dan sejumlah fasilitas umum di tiga desa di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Peristiwa ini terjadi pada Senin, 28 April 2024, dan mengakibatkan ribuan warga terdampak. Pemerintah daerah melalui BPBD Kabupaten Kapuas telah melakukan upaya penanganan dan pendataan terhadap korban banjir.
Menurut Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kapuas, Ahmad M. Saribi, banjir melanda Desa Palangkau Lama dan Baru di Kecamatan Kapuas Murung, serta Desa Dadahup di Kecamatan Dadahup. Curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir menjadi penyebab utama meluapnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas, yang kemudian mengakibatkan banjir tersebut.
Banjir ini telah menyebabkan kerugian material yang signifikan dan dampak sosial ekonomi bagi masyarakat terdampak. Tim Reaksi Cepat BPBD Kapuas telah diterjunkan untuk melakukan koordinasi, pengecekan, dan pendataan di lokasi bencana, serta memberikan imbauan kepada warga mengenai keselamatan dan penggunaan alat elektronik selama banjir.
Dampak Banjir di Tiga Desa
Di Desa Palangkau Lama, sebanyak 77 kepala keluarga (KK) atau 244 jiwa terdampak banjir, dengan 64 unit rumah dan 7 fasilitas umum terendam. Banjir di desa ini telah terjadi sejak 19 April 2024, dengan ketinggian air mencapai 20 hingga 25 sentimeter. Meskipun akses jalan umum sempat terputus, aktivitas masyarakat masih berjalan normal.
Desa Palangkau Baru mengalami dampak yang lebih besar. Sebanyak 223 KK atau 577 jiwa terdampak, dengan 70 unit rumah terendam. Ketinggian air di desa ini mencapai 20 hingga 200 sentimeter, dan akses feri penyeberangan ke Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, terputus akibat banjir. Banjir di Desa Palangkau Baru juga dimulai sejak 19 April 2024.
Desa Dadahup merupakan desa yang paling parah terdampak, dengan 1.047 KK atau 3.338 jiwa yang terdampak banjir. Sebanyak 105 unit rumah dan 6 fasilitas umum terendam. Banjir di desa ini terjadi sejak 2 April 2024, dan ketinggian air dipengaruhi oleh pasang surut DAS Kapuas. Meskipun debit air sempat meningkat pada 29 April 2024, aktivitas masyarakat masih berjalan normal.
Kebutuhan Mendesak Korban Banjir
BPBD Kabupaten Kapuas telah mengidentifikasi kebutuhan mendesak bagi para korban banjir. Beberapa kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan meliputi:
- Makanan siap saji atau sembako
- Pakaian
- Selimut
- Matras
- Terpal
- Obat-obatan
- Kebutuhan bayi dan balita (makanan pendamping ASI, susu, popok)
Kondisi terkini menunjukkan bahwa upaya penanganan banjir masih terus dilakukan oleh pemerintah daerah. Pendataan korban dan pemenuhan kebutuhan mendesak menjadi prioritas utama dalam penanganan bencana ini. Semoga bantuan segera sampai kepada masyarakat yang terdampak dan situasi dapat kembali normal.