Banjir Jakarta: BPBD DKI Kerahkan Personel, 1.201 Jiwa Mengungsi
BPBD DKI Jakarta kerahkan personel untuk memantau banjir yang melanda sejumlah wilayah, dengan 1.201 jiwa mengungsi akibat tingginya intensitas hujan.
Banjir kembali melanda beberapa wilayah di Jakarta setelah hujan deras mengguyur kawasan hulu pada Minggu (2/3) dan Senin (3/3) malam. BPBD DKI Jakarta, dipimpin Kepala Pelaksana Isnawa Adji, langsung bergerak cepat menanggulangi bencana ini. Pihaknya telah mengerahkan personel untuk memantau kondisi banjir di setiap wilayah, memberikan bantuan logistik, dan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penyedotan genangan dan memastikan kelancaran saluran air. Genangan yang terjadi disebabkan tingginya intensitas hujan yang menyebabkan Bendung Katulampa di Bogor sempat menyentuh level siaga 1.
"BPBD juga memberikan bantuan logistik bagi masyarakat terdampak banjir yang mengungsi," kata Isnawa dalam keterangannya di Jakarta, Selasa. Bantuan yang diberikan meliputi makanan, air mineral, selimut, perlengkapan keluarga, dan bahkan 'kidsware' untuk anak-anak. BPBD DKI Jakarta menargetkan genangan surut dengan cepat dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada serta menghubungi nomor telepon 112 dalam keadaan darurat.
Hingga Selasa (4/3) pukul 09.00 WIB, BPBD DKI Jakarta mencatat genangan terjadi di 62 RT dan empat ruas jalan. Kondisi ini memaksa 1.201 jiwa untuk mengungsi di sekolah, masjid, RPTRA, dan ruko di beberapa wilayah, termasuk Kampung Melayu, Bidara Cina, Cawang, Pejaten Timur, dan Cilandak Timur. Kondisi ini menunjukkan dampak signifikan dari banjir yang terjadi.
Wilayah Terdampak Banjir Jakarta
Data yang dihimpun BPBD DKI Jakarta menunjukkan genangan dengan ketinggian bervariasi terjadi di beberapa wilayah. Di Jakarta Barat, 10 RT terdampak dengan ketinggian genangan mencapai 30-90 cm, terutama di Rawa Buaya, Kedoya Selatan, dan Kembangan Selatan. Jakarta Selatan mengalami dampak yang lebih parah, dengan 30 RT terendam banjir setinggi 30-330 cm di beberapa wilayah seperti Pondok Pinang, Pengadegan, Rawajati, Cilandak Timur, Pejaten Timur, Bintaro, dan Kebon Baru.
Sementara itu, Jakarta Timur mencatat 22 RT tergenang dengan ketinggian air mencapai 60-500 cm. Wilayah yang terdampak cukup parah meliputi Bidara Cina, Cipinang Muara, Kampung Melayu, Bale Kambang, Cawang, Cililitan, dan Gedong. Kondisi ini menggambarkan sebaran banjir yang cukup luas di Jakarta.
Selain pemukiman, beberapa ruas jalan juga tergenang. Di Jakarta Barat, Jalan Basoka Raya dan Jalan Strategi Raya di Joglo tergenang hingga 50 cm, sementara Jalan Puri Kembangan di Kedoya Selatan tergenang 20 cm. Di Jakarta Selatan, Jalan Puri Mutiara di Cilandak Barat tergenang hingga 100 cm. Kondisi ini tentu saja mengganggu aktivitas warga dan lalu lintas.
Penanganan Banjir dan Imbauan Kepada Masyarakat
BPBD DKI Jakarta tidak hanya memantau dan mencatat wilayah terdampak, tetapi juga aktif melakukan penanganan. Koordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat dilakukan untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan fungsi tali-tali air berjalan optimal. Kerja sama dengan lurah dan camat setempat juga turut dimaksimalkan untuk mempercepat penanganan.
Meskipun beberapa wilayah seperti Kampung Melayu, Tanjung Barat, Lenteng Agung, dan Srengseng Sawah telah mengalami penurunan ketinggian genangan, BPBD DKI Jakarta tetap siaga dan menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi genangan susulan. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi terkini dan menghubungi nomor telepon 112 jika terjadi keadaan darurat.
Penanganan banjir di Jakarta ini melibatkan berbagai pihak dan memerlukan upaya bersama. Kecepatan respon dan koordinasi yang baik antara BPBD DKI Jakarta dengan instansi terkait menjadi kunci dalam meminimalisir dampak buruk banjir bagi warga Jakarta. Semoga genangan di beberapa wilayah yang masih terendam dapat segera surut dan kehidupan warga kembali normal.