Banjir Kalbar Rusak Aset Sekolah; Disdikbud Kalbar Lakukan Pendataan dan Cari Solusi
Kepala Dinas Pendidikan Kalbar meninjau langsung kerusakan aset sekolah akibat banjir di sejumlah daerah, dan berkomitmen mencari solusi untuk mengatasi dampak bencana tersebut serta memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
![Banjir Kalbar Rusak Aset Sekolah; Disdikbud Kalbar Lakukan Pendataan dan Cari Solusi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220150.522-banjir-kalbar-rusak-aset-sekolah-disdikbud-kalbar-lakukan-pendataan-dan-cari-solusi-1.jpg)
Banjir yang melanda beberapa daerah di Kalimantan Barat (Kalbar) mengakibatkan kerusakan sejumlah aset sekolah. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalbar, Rita Hastarita, langsung turun lapangan untuk mendata kerusakan dan memastikan proses belajar mengajar tetap berjalan.
Pendataan aset sekolah yang terdampak banjir ini dilakukan Senin, 03/02, di Pontianak. Bu Rita menjelaskan, langkah ini penting tidak hanya untuk memastikan kelanjutan kegiatan belajar mengajar, tetapi juga untuk menginventarisasi kerusakan sarana dan prasarana pendidikan yang diakibatkan bencana alam tersebut. Kerusakan ini bervariasi, mulai dari yang ringan sampai yang parah.
Salah satu sekolah yang mengalami kerusakan cukup parah adalah SMAN 1 Sekayam di Kabupaten Sanggau. Enam ruang kelas terendam banjir hampir hingga atap, mengakibatkan kerusakan parah pada fasilitas seperti meja, kursi, dan peralatan belajar. Kondisi ini membuat Bu Rita dan timnya harus menempuh perjalanan yang cukup sulit untuk mencapai lokasi.
Perjalanan menuju SMAN 1 Sekayam menuntut Bu Rita dan timnya melewati berbagai tantangan. Mereka harus melewati 10 titik banjir, tujuh kali menggunakan sampan, dan dua kali menggunakan mobil pick-up sawit. Bayangkan betapa sulitnya akses menuju sekolah tersebut, terutama di daerah Kembayan ke Beduai, dimana banjir mencapai ketinggian pinggang.
Meskipun air sudah surut saat tiba di lokasi, lumpur tebal masih menyelimuti ruang kelas dan halaman sekolah. Bu Rita dan timnya langsung membantu guru dan petugas sekolah membersihkan sisa-sisa banjir agar kegiatan belajar mengajar dapat segera dilanjutkan. Selain memeriksa kondisi bangunan, mereka juga mencatat seluruh aset sekolah yang rusak.
Pemerintah Provinsi Kalbar berkomitmen untuk mencari solusi terbaik agar sekolah-sekolah di daerah rawan banjir lebih siap menghadapi bencana serupa di masa mendatang. Beberapa opsi sedang dikaji, termasuk revitalisasi bangunan atau peninggian struktur bangunan sekolah. Tujuannya jelas: meningkatkan ketahanan fasilitas pendidikan terhadap banjir.
Harapannya, kondisi akan segera membaik sehingga siswa dapat kembali belajar secara normal. Disdikbud Kalbar tetap berkomitmen untuk memastikan pendidikan tetap berjalan, meskipun di tengah berbagai tantangan. Semua aset yang terdampak akan didata dan ditindaklanjuti sesuai kebijakan yang berlaku. Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberikan pelayanan pendidikan yang maksimal bagi masyarakat Kalbar.