Banjir Bandang Rusak SMPN 2 Ambalawi, Bima: Belajar Tatap Muka Terhambat
Banjir bandang di Bima, NTB mengakibatkan kerusakan parah di SMPN 2 Ambalawi, mengganggu kegiatan belajar mengajar selama hampir seminggu, namun sekolah menargetkan pembelajaran tatap muka dapat kembali dimulai Senin.
![Banjir Bandang Rusak SMPN 2 Ambalawi, Bima: Belajar Tatap Muka Terhambat](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/120037.892-banjir-bandang-rusak-smpn-2-ambalawi-bima-belajar-tatap-muka-terhambat-1.jpg)
Banjir bandang yang melanda Kecamatan Ambalawi dan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu, 2 Februari 2024, telah menimbulkan kerusakan signifikan di berbagai fasilitas umum, termasuk SMPN 2 Ambalawi. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut terhenti selama hampir seminggu.
Kerusakan Fasilitas Sekolah
Kepala SMPN 2 Ambalawi, Sutomo, mengungkapkan bahwa satu ruang kelas mengalami kerusakan total, sementara dua ruang kelas lainnya terendam air. Material banjir seperti tanah, batu, dan puing-puing bangunan memenuhi ruangan kelas, membuat meja dan bangku tak dapat digunakan. Tidak hanya ruang kelas, musholla sekolah juga terendam dan tertutupi oleh lumpur dan bebatuan, sementara lapangan sekolah dipenuhi tanah, kerikil, dan air. Kondisi ini jelas menghambat proses belajar mengajar dan aktivitas sekolah lainnya.
Upaya Pembersihan dan Perbaikan
Meskipun kegiatan belajar mengajar dihentikan, para guru dan siswa tetap datang ke sekolah untuk melakukan pembersihan. Berkat bantuan relawan dari Muhammadiyah, TNI, serta guru dan siswa sendiri, proses pembersihan berjalan lancar. Sutomo menyatakan rasa syukur karena sebagian besar ruangan, termasuk musholla, sudah dapat dibersihkan dan diperkirakan siap digunakan kembali pada hari Senin untuk kegiatan belajar mengajar.
Dampak Banjir Bandang yang Lebih Luas
Banjir bandang di Bima tidak hanya berdampak pada SMPN 2 Ambalawi. Bencana ini telah menelan delapan korban jiwa dan menyebabkan kerusakan pada infrastruktur lainnya, seperti jalan, jembatan, rumah, dan sekolah-sekolah lain di daerah tersebut. Kerusakan yang ditimbulkan cukup parah, membutuhkan waktu dan upaya besar untuk pemulihan.
Penutupan dan Harapan
Sutomo menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembersihan dan perbaikan sekolah. Ia berharap agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali normal pada hari Senin. Meskipun menghadapi tantangan yang besar, semangat kebersamaan dan kerja keras dari berbagai pihak menunjukkan optimisme untuk pemulihan pasca bencana. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan pentingnya dukungan dari berbagai pihak dalam proses pemulihan.
Kondisi Terkini
Pantauan langsung menunjukkan kerusakan yang cukup signifikan. Satu ruang kelas yang rusak parah mengalami kerusakan pada jendela dan pintu, sementara meja dan bangku tertimbun tanah dan batu. Dua ruang kelas lainnya mengalami kerusakan pada tembok yang rata dengan tanah. Lapangan sekolah masih dipenuhi tanah, batu, dan air hingga saat ini. Kondisi ini menggambarkan betapa dahsyatnya dampak banjir bandang yang melanda daerah tersebut.
Meskipun terdapat tantangan yang cukup besar dalam memulihkan kondisi sekolah, semangat kebersamaan dan kerja keras dari berbagai pihak menunjukkan optimisme untuk pemulihan pasca bencana. Semoga proses pembelajaran di SMPN 2 Ambalawi dapat segera kembali normal.