Banjir Bandang Rusak SMPN 2 Ambalawi, Bima: Proses Belajar Mengajar Terhambat
Banjir bandang di Bima, NTB, mengakibatkan kerusakan parah di SMPN 2 Ambalawi, mengganggu proses belajar mengajar dan aktivitas sekolah selama hampir seminggu, namun kini proses pembersihan telah dilakukan dengan bantuan relawan.
![Banjir Bandang Rusak SMPN 2 Ambalawi, Bima: Proses Belajar Mengajar Terhambat](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/130052.249-banjir-bandang-rusak-smpn-2-ambalawi-bima-proses-belajar-mengajar-terhambat-1.jpg)
Banjir bandang yang melanda Kecamatan Ambalawi dan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu, 2 Februari 2024, telah menimbulkan kerusakan signifikan di berbagai fasilitas umum, termasuk SMPN 2 Ambalawi. Sekolah ini terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar (KBM) selama hampir seminggu akibat dampak bencana tersebut.
Kerusakan Fasilitas Sekolah
Kepala SMPN 2 Ambalawi, Sutomo, mengungkapkan bahwa banjir telah menyebabkan kerusakan yang cukup parah di sekolah yang dipimpinnya. "Satu ruangan kelas hancur total dan dua ruangan lainnya terendam air," ungkap Sutomo dalam wawancara dengan ANTARA di Wera. Tidak hanya ruangan kelas, mushalla sekolah juga tergenang lumpur dan tanah, sementara lapangan sekolah dipenuhi material banjir berupa tanah, batu, dan kerikil. Kondisi ini membuat seluruh fasilitas tersebut tidak dapat digunakan untuk kegiatan sekolah.
Meja dan bangku di beberapa ruangan tertutup material banjir, sehingga proses pembersihan menjadi sangat penting sebelum KBM dapat dilanjutkan. Guru dan siswa SMPN 2 Ambalawi bahu membahu membersihkan sekolah sejak bencana terjadi. Upaya pembersihan ini mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Bantuan Relawan dan Pemulihan Sekolah
Sutomo menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak dalam proses pembersihan sekolah. "Hari ini kami dibantu sejumlah relawan dari Muhammadiyah, TNI, gabungan guru dan siswa. Alhamdulillah, ruangan sekolah dan mushalla sudah bisa dipakai," jelasnya. Berkat kerja keras bersama, sekolah berharap dapat kembali menggelar KBM pada hari Senin.
Pantauan ANTARA di lokasi menunjukkan kerusakan yang cukup signifikan. Satu ruangan kelas mengalami kerusakan parah dengan jendela dan pintu jebol, serta meja dan bangku yang tertimbun tanah dan batu. Dua ruangan lainnya mengalami kerusakan pada tembok yang rata dengan tanah. Lapangan sekolah masih dipenuhi tanah, batu, dan air.
Banjir bandang di Bima telah mengakibatkan kerugian yang besar, tidak hanya bagi SMPN 2 Ambalawi, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Delapan korban jiwa telah dilaporkan akibat bencana ini, dan sejumlah fasilitas umum lainnya seperti jalan, jembatan, dan rumah juga mengalami kerusakan.
Proses Pembelajaran Pasca Bencana
Meskipun proses pembersihan sekolah telah membuahkan hasil, tantangan masih dihadapi SMPN 2 Ambalawi. Pemulihan secara menyeluruh membutuhkan waktu dan sumber daya yang cukup besar. Sekolah perlu memastikan keselamatan dan kenyamanan siswa dan guru sebelum KBM dapat berjalan normal kembali. Semoga bantuan dari berbagai pihak terus berlanjut untuk membantu pemulihan sekolah dan kehidupan masyarakat yang terdampak.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Mitigasi bencana dan upaya pencegahan perlu ditingkatkan untuk meminimalisir dampak kerusakan dan kerugian di masa mendatang. Solidaritas dan kerja sama antar berbagai pihak sangat krusial dalam proses pemulihan pasca bencana.
Kesimpulan
Banjir bandang di Bima telah memberikan dampak yang signifikan terhadap SMPN 2 Ambalawi. Kerusakan fasilitas sekolah telah menghentikan proses belajar mengajar selama hampir seminggu. Namun, berkat bantuan relawan dan kerja keras guru serta siswa, sekolah diharapkan dapat kembali beroperasi normal pada hari Senin. Kejadian ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana untuk mengurangi dampak negatif di masa mendatang.