Banjir Bandang di Jayawijaya: 18 Sekolah Terdampak, Ujian Sekolah Terancam!
Banjir bandang di Jayawijaya mengakibatkan 18 sekolah terdampak dan ratusan siswa terancam tidak bisa mengikuti ujian sekolah, Dinas Pendidikan setempat berupaya mencari solusi.

Banjir bandang yang melanda Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, telah mengakibatkan dampak signifikan terhadap sektor pendidikan. Sebanyak 18 sekolah di 22 distrik dari total 40 distrik di kabupaten tersebut terendam banjir, memaksa ratusan siswa untuk menghentikan proses belajar mengajar. Peristiwa ini terjadi pada bulan April 2025, dan menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya pelaksanaan ujian sekolah yang dijadwalkan pada Mei 2025.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Jayawijaya, Natalis Mumpu, menyampaikan informasi tersebut pada Rabu di Wamena. Ia menjelaskan bahwa sekolah-sekolah yang terdampak tersebar di berbagai distrik dan meliputi berbagai jenjang pendidikan, termasuk beberapa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kondisi ini mengharuskan Disdik Jayawijaya untuk segera mencari solusi agar proses pendidikan tetap berjalan.
Dampak banjir bandang ini bukan hanya mengganggu kegiatan belajar mengajar, tetapi juga mengancam pelaksanaan ujian sekolah bagi sekitar 1.300 siswa SD di Kabupaten Jayawijaya. Meskipun ujian masih beberapa minggu lagi, genangan air yang belum surut menjadi tantangan besar bagi Disdik untuk menjamin kelancaran ujian tersebut. Oleh karena itu, upaya untuk memindahkan siswa ke sekolah lain yang tidak terdampak banjir sedang dilakukan.
Sekolah-Sekolah yang Terdampak Banjir
Beberapa sekolah yang terdampak banjir bandang antara lain SD YPPK Pilomo, SD Inpres Holasili, SD YPPK Wogi, SD YPPK Asologaima, SD Negeri Anagera, SD Inpres Abusa, SD YPPK Abulukmo, SD YPPK Musatfak, SD YPPK Anagera, SD Inpres Moai, SD Inpres Maima, dan SMP Negeri Maima. Daftar lengkap sekolah yang terdampak masih dalam proses pendataan, namun jumlahnya telah mencapai 18 unit sekolah. Kondisi ini memaksa para siswa untuk belajar di tempat lain yang aman dan terbebas dari banjir.
Pihak Disdik Jayawijaya berkomitmen untuk memastikan seluruh siswa tetap dapat mengikuti ujian sekolah sesuai jadwal. "Kami tidak mau mengorbankan siswa siswi untuk tidak melaksanakan ujian. Kami akan optimalkan sekolah gabungan sehingga pelaksanaan ujian sekolah tetap berlangsung sesuai jadwal di Kabupaten Jayawijaya," tegas Natalis Mumpu. Upaya ini melibatkan penggabungan siswa dari sekolah yang terdampak ke sekolah terdekat yang kondisinya aman.
Meskipun jumlah pasti siswa yang terdampak belum diketahui, diperkirakan ratusan siswa dari 18 sekolah tersebut terpengaruh oleh bencana ini. Disdik Jayawijaya akan terus berupaya untuk mengatasi kendala yang dihadapi dan memastikan proses pendidikan tetap berjalan optimal meskipun dalam kondisi darurat.
Upaya Penanganan dan Solusi
Disdik Jayawijaya tengah fokus pada upaya relokasi siswa ke sekolah-sekolah terdekat yang tidak terdampak banjir. Proses ini membutuhkan koordinasi yang intensif dengan pihak sekolah, orang tua siswa, dan pemerintah daerah. Selain itu, Disdik juga harus memastikan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang pendidikan di sekolah-sekolah pengganti.
Tantangan lain adalah memastikan kelancaran ujian sekolah bagi siswa yang terdampak. Disdik Jayawijaya berencana untuk mengoptimalkan penggunaan sekolah-sekolah yang tidak terdampak sebagai tempat ujian, dengan kemungkinan penggabungan siswa dari beberapa sekolah. Hal ini membutuhkan persiapan yang matang agar ujian dapat berjalan lancar dan adil bagi semua siswa.
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya melalui Disdik berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada para siswa dan sekolah yang terdampak banjir bandang. Upaya-upaya yang dilakukan bertujuan untuk meminimalisir dampak negatif bencana terhadap proses pendidikan dan masa depan para siswa di Kabupaten Jayawijaya.
Meskipun menghadapi tantangan yang cukup besar, Disdik Jayawijaya optimis dapat mengatasi permasalahan ini dan memastikan seluruh siswa tetap dapat mengakses pendidikan dan mengikuti ujian sekolah sesuai jadwal. Kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mengatasi dampak bencana ini.
"Memang ujiannya masih lama, akan tetapi kalau cuaca tidak berubah dan air masih tergenang maka kami harus memikirkan solusinya. Langkah yang akan kami pakai untuk anak-anak yang sekolahnya terdampak banjir supaya dapat digabungkan ke sekolah terdekat yang tidak terdampak," jelas Natalis Mumpu mengenai rencana penanganan ujian sekolah.
Data Tambahan
- Jumlah sekolah terdampak: 18
- Jumlah distrik terdampak: 22
- Jumlah siswa SD yang akan ujian: 1.300
- Perkiraan jumlah siswa terdampak: Ratusan siswa
- Jadwal ujian sekolah: 19-21 Mei 2025