Banjir Batang: Pemkab Izinkan Belajar di Rumah
Pemerintah Kabupaten Batang mengizinkan sekolah melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di rumah selama banjir melanda, demi keselamatan siswa dan guru serta mengamankan sarana prasarana sekolah.

Banjir yang melanda Kabupaten Batang, Jawa Tengah, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang mengambil langkah sigap. Pemkab mengizinkan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah-sekolah dilakukan di rumah. Keputusan ini diambil pada Kamis, 30 Januari 2024, menyusul genangan air yang masih merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Batang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang, Bambang Sudibyo, menjelaskan kebijakan ini sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan oleh banjir. "Hujan deras sejak Rabu hingga Kamis menyebabkan banjir di beberapa wilayah, terutama di Kecamatan Batang. Demi keamanan dan keselamatan siswa dan guru, KBM diizinkan dilaksanakan di rumah," ungkap Bambang.
Pemkab Batang sebenarnya sudah mengimbau sekolah-sekolah, baik SD maupun SMP, untuk mempersiapkan mitigasi bencana sejak awal musim hujan. Imbauan tersebut menekankan pentingnya keselamatan siswa dan guru, serta keamanan sarana prasarana dan peralatan teknologi informasi (IT) sekolah. "Jika ada sekolah yang meliburkan kegiatan belajar atau memulangkan siswa lebih awal karena banjir, itu semua demi keselamatan," tegas Bambang. Hal ini merupakan bagian dari kebijakan yang sudah ditetapkan Pemkab.
Berdasarkan laporan yang diterima, sedikitnya 13 sekolah terdampak banjir. Sekolah-sekolah tersebut terpaksa meliburkan kegiatan belajar mengajar karena kondisi yang tidak memungkinkan. Para siswa dipulangkan ke rumah masing-masing. Beberapa sekolah memilih pembelajaran daring sebagai alternatif. "Kami memahami keputusan sekolah untuk menerapkan belajar di rumah atau daring. Kami berharap para orang tua dapat memahami dan mendampingi anak-anak mereka belajar di rumah," tambah Bambang.
Daftar 13 sekolah yang terdampak banjir dan meliburkan kegiatan belajar mengajar meliputi: SD Negeri Karangasem 5, SD Negeri Karangasem 11, SD Negeri Denasri Kulon 2, SD Negeri Klidanglor, SD Negeri Karangasem 1, SD Negeri Karangasem 2, SD Negeri Karangasem 3, SD Negeri Karangasem 8, SD Negeri Karangasem 9, SD Negeri Kauman 7, SD Negeri Proyonanggan 5, SD Negeri Proyonanggan 9, dan SMP Negeri 9 Batang. Pembelajaran tatap muka akan kembali dilakukan setelah kondisi dinyatakan aman.
Langkah Pemkab Batang ini menunjukkan komitmen untuk memprioritaskan keselamatan warga, khususnya para siswa dan guru, di tengah bencana banjir. Selain itu, kebijakan ini juga menunjukkan fleksibilitas sistem pendidikan dalam menghadapi kondisi darurat. Pembelajaran di rumah diharapkan dapat meminimalisir risiko dan tetap menjaga proses pendidikan berjalan.