10 Ton Beras dari Kemensos untuk Korban Banjir Bandang Jayawijaya
Kemensos RI menyalurkan 10 ton beras dan bantuan lain untuk meringankan beban korban banjir bandang di 22 distrik Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.

Banjir bandang yang melanda 22 distrik di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, pada akhir April 2024 telah menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat setempat. Rumah, sekolah, dan lahan pertanian terendam banjir, menyebabkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal dan sumber penghidupan. Sebagai respons atas bencana ini, Kementerian Sosial (Kemensos) RI bergerak cepat menyalurkan bantuan untuk meringankan penderitaan para korban.
Pada Rabu, 30 April 2024, perwakilan Kemensos RI, Roberto Koibor, secara simbolis menyerahkan bantuan 10 ton beras kepada Wakil Bupati Jayawijaya, Ronny Elopere, di Posko Satgas Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor Kabupaten Jayawijaya di Wamena. Penyerahan bantuan ini merupakan tindak lanjut dari keputusan tanggap darurat yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya dan langsung direspon oleh Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf.
Bantuan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pokok warga yang terdampak banjir di 22 distrik tersebut. Proses pendistribusian beras dilakukan melalui Kantor Cabang (KC) Perum Bulog Wamena untuk memastikan penyaluran yang efisien dan tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.
Bantuan Kemensos: Lebih dari Sekedar Beras
Bantuan dari Kemensos RI tidak hanya berupa beras. Selain 10 ton beras, terdapat pula bantuan lain yang telah disalurkan untuk membantu para korban bencana alam ini. Bantuan tersebut mencakup 400 lembar selimut, 200 lembar tenda gulung (terpal), 200 paket peralatan untuk orang dewasa, 300 paket peralatan bayi, 100 paket sandang dewasa, 70 paket sandang anak, 300 paket makanan siap saji, dan 300 paket lauk pauk siap saji.
Roberto Koibor menjelaskan bahwa saat ini Kemensos RI lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan sandang bagi warga terdampak. Bantuan pakaian layak pakai sangat dibutuhkan mengingat banyak pakaian warga yang terendam banjir. Selain itu, bantuan makanan siap saji dan perlengkapan bayi juga menjadi prioritas untuk memastikan kebutuhan dasar para korban terpenuhi.
Kemensos RI berkomitmen untuk terus memantau situasi dan menyesuaikan jenis bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Jika kondisi banjir dan tanah longsor masih berlanjut, bantuan tambahan akan segera disalurkan. Hal ini menunjukkan kesigapan dan kepedulian pemerintah dalam menghadapi bencana alam yang menimpa masyarakat Jayawijaya.
Harapan untuk Pemulihan Jayawijaya
Roberto Koibor berharap agar cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir bandang di Jayawijaya segera mereda. Ia juga menyampaikan harapan agar masyarakat dapat segera kembali beraktivitas seperti biasa setelah melewati masa sulit ini. "Manusia tidak ada yang menginginkan bencana alam ini terjadi, dan ini merupakan faktor alam yang harus dilewati warga di sini dengan penuh kesabaran," ujarnya.
Bantuan dari Kemensos RI ini menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang tertimpa musibah. Semoga bantuan tersebut dapat memberikan sedikit kelegaan dan membantu proses pemulihan bagi korban banjir bandang di Kabupaten Jayawijaya.
Semoga upaya penanggulangan bencana ini dapat berjalan lancar dan masyarakat Jayawijaya dapat segera pulih dari dampak bencana yang telah terjadi.