PTFI Berikan Bantuan 2,3 Ton untuk Korban Banjir Jayawijaya
PT Freeport Indonesia (PTFI) menyalurkan 2,3 ton bantuan berupa makanan dan kebutuhan sehari-hari bagi warga Jayawijaya yang terdampak banjir bandang dan longsor.

Banjir bandang dan longsor menerjang Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, pada 25 April 2025 akibat intensitas hujan yang sangat tinggi. Bencana ini telah mengakibatkan kerusakan parah pada rumah warga, infrastruktur, dan lahan pertanian, mempengaruhi lebih dari 19 ribu kepala keluarga di 34 distrik. Sebagai respon atas bencana ini, PT Freeport Indonesia (PTFI) bergerak cepat menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Pada Senin, 12 Mei 2025, PTFI secara resmi menyerahkan bantuan sebesar 2,3 ton kepada warga terdampak. Bantuan ini berupa bahan makanan pokok dan perlengkapan sehari-hari yang sangat dibutuhkan oleh kelompok rentan, seperti bayi, anak-anak, dan perempuan. Penyerahan bantuan dilakukan di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya.
Vice President Papuan Affairs PTFI, Soleman Faluk, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan wujud komitmen PTFI dalam meringankan beban warga yang terdampak bencana dan mendukung program pemerintah. "Kami berkomitmen membantu dan meringankan beban warga yang terdampak bencana dan mendukung berbagai program pemerintah, termasuk memberikan bantuan kemanusiaan," ujar Soleman.
Bantuan PTFI untuk Pemulihan Jayawijaya
PTFI menyatakan komitmen kuatnya untuk terus mendukung upaya kemanusiaan dan pembangunan sosial di Papua, terutama dalam situasi darurat bencana alam. Bantuan yang diberikan diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar para korban dan mempercepat proses pemulihan pascabencana. Soleman menambahkan, "Kami sangat prihatin atas bencana yang terjadi. PTFI akan terus bersama warga dan pemda dalam doa dan dukungan. Semoga proses pemulihan berjalan lancar dan masyarakat bisa segera bangkit kembali."
Dukungan PTFI terhadap pemerintah dalam penanggulangan bencana bukanlah hal baru. PTFI telah beberapa kali memberikan bantuan dalam situasi darurat di berbagai wilayah Papua, termasuk saat cuaca ekstrem berupa hujan es dan kekeringan di Agandugume, Kabupaten Puncak pada tahun 2015 dan 2023; wabah penyakit Pertusis di Nduga pada tahun 2016; bencana banjir dan longsor di Kabupaten Jayapura pada tahun 2019 dan 2022; serta bencana banjir di Iwaka, Kabupaten Mimika pada tahun 2024.
Bupati Jayawijaya, Atenius Murip, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PTFI atas bantuan yang diberikan. "Terima kasih kepada Freeport Indonesia yang telah datang melihat dan memberikan bantuan kepada masyarakat, dan kami terima dengan ucapan syukur atas nama masyarakat. Kami Pemda Jayawijaya akan menyalurkan bantuan ini kepada masyarakat," ungkap Bupati Murip. Bantuan tersebut akan segera didistribusikan kepada warga yang paling membutuhkan.
Dampak Banjir dan Longsor di Jayawijaya
Bencana banjir dan longsor di Jayawijaya telah mengakibatkan kerusakan yang signifikan. Selain menerjang rumah-rumah warga, bencana ini juga merusak perkebunan, sekolah, jembatan, gereja, dan berbagai infrastruktur penting lainnya. Data dari Kementerian Sosial menunjukkan bahwa bencana ini berdampak pada 34 distrik dan lebih dari 19 ribu kepala keluarga (KK).
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor dari tanggal 26 April hingga 8 Mei 2025. Status tanggap darurat ini menunjukkan tingkat keparahan bencana dan upaya pemerintah untuk mengoptimalkan penanganan dan pemulihan.
Bantuan dari PTFI diharapkan dapat memberikan sedikit kelegaan bagi masyarakat yang terdampak dan membantu mempercepat proses pemulihan pasca bencana. Semoga masyarakat Jayawijaya dapat segera pulih dan bangkit kembali dari musibah ini.