Waspada Cuaca Ekstrem! Kemensos Imbau Warga Jayawijaya Pasca Banjir Bandang
Kemensos mengimbau warga 34 distrik di Jayawijaya agar waspada terhadap cuaca ekstrem dan memberikan bantuan 10 ton beras serta logistik lainnya pasca banjir bandang dan tanah longsor.

Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap 34 distrik dan 203 kampung. Kementerian Sosial (Kemensos) RI, pada Sabtu, 3 Mei 2025, mengimbau warga di wilayah terdampak untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana susulan. Bantuan telah disalurkan untuk meringankan beban warga yang terkena dampak bencana ini.
Peristiwa ini telah mengakibatkan kerugian yang sangat besar, termasuk kerusakan rumah, kebun, fasilitas umum, dan ternak. Sebanyak 16.785 kepala keluarga (KK) terdampak dan 832 jiwa terpaksa mengungsi. Kemensos bergerak cepat merespon situasi darurat ini dengan menyalurkan bantuan berupa logistik penting untuk membantu para korban bencana.
Roberto Koibur, perwakilan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI, menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan (SK) tanggap darurat Pemkab Jayawijaya. Hal ini menunjukkan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan bencana ini. Kemensos berkomitmen untuk terus memantau situasi dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Bantuan Kemensos untuk Korban Banjir Jayawijaya
Kemensos RI telah menyalurkan bantuan berupa 10 ton beras dan berbagai logistik lainnya untuk membantu warga terdampak banjir di 34 distrik Kabupaten Jayawijaya. Bantuan beras ini didistribusikan melalui Kantor Cabang (KC) Perum Bulog Wamena untuk memastikan penyaluran yang efisien dan tepat sasaran.
Selain beras, bantuan juga mencakup 400 lembar selimut, 200 lembar tenda gulung (terpal), 200 paket peralatan untuk orang dewasa, 300 paket peralatan bayi, 100 paket sandang dewasa, 70 paket sandang anak, 300 paket makanan siap saji, dan 300 paket lauk pauk siap saji. Bantuan ini difokuskan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan tempat berlindung bagi para pengungsi.
Roberto Koibur menekankan bahwa Kemensos memprioritaskan pemenuhan kebutuhan sandang bagi warga yang pakaiannya terendam banjir. Bantuan berupa pakaian layak pakai untuk dewasa dan anak-anak diharapkan dapat membantu mengatasi masalah ini. Pemenuhan kebutuhan balita dan makanan siap saji juga menjadi fokus utama dalam penyaluran bantuan.
Kemensos berkomitmen untuk terus memantau situasi dan menyesuaikan bantuan yang diberikan dengan kebutuhan terkini. Jika kondisi banjir dan tanah longsor masih berlanjut, bantuan tambahan akan segera disalurkan. Hal ini menunjukkan kesiapsiagaan dan komitmen Kemensos dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana.
Kerugian Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Jayawijaya
Data dari Posko Satgas Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor Kabupaten Jayawijaya mencatat kerugian yang signifikan akibat bencana ini. Kerusakan infrastruktur meliputi 2.735 honai, 1.979 unit rumah, 15 kantor desa, enam sekolah, 10 gereja, dan sejumlah fasilitas umum lainnya.
Selain itu, bencana ini juga mengakibatkan kerusakan lahan pertanian seluas 5.116 hektare, serta kerugian ternak berupa 439 ekor babi, 27 kendang ayam, 60 kandang kelinci, dan 132 kolam ikan. Kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan juga dilaporkan terjadi, mempersulit akses dan distribusi bantuan.
Jumlah kerugian yang besar ini menunjukkan dampak yang luas dan parah dari banjir bandang dan tanah longsor di Jayawijaya. Pemulihan pasca bencana akan membutuhkan waktu dan upaya yang signifikan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat.
Kemensos akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan dukungan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan beban warga terdampak dan mempercepat proses pemulihan pasca bencana.