BNPB Salurkan Bantuan Rp756,8 Juta untuk Korban Banjir Jayawijaya
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan senilai Rp756,8 juta berupa logistik dan kebutuhan dasar bagi korban banjir bandang dan tanah longsor di Jayawijaya, Papua Pegunungan.

Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, telah menimbulkan dampak yang signifikan bagi masyarakat setempat. Akibat bencana alam yang terjadi belum lama ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bergerak cepat menyalurkan bantuan senilai Rp756,8 juta untuk meringankan beban para korban. Bantuan tersebut disalurkan dalam bentuk barang-barang kebutuhan pokok dan logistik penting, diberikan langsung kepada para korban yang membutuhkan di Wamena, pada Jumat, 2 Mei 2024.
Direktur Fasilitasi Penanganan Korban dan Pengungsi BNPB, Nelwan Harahap, menjelaskan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan instruksi langsung dari Kepala BNPB. Hal ini dilakukan setelah menerima laporan dari pusat pengendali operasi di Jakarta terkait dampak bencana yang terjadi di Jayawijaya. Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu para korban untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka pasca bencana.
Meskipun bencana ini merupakan yang terbesar dalam 10 tahun terakhir, Kepala BNPB mengapresiasi kesigapan pemerintah daerah dan tim penanggulangan bencana setempat. Kecepatan respon dalam memberikan peringatan dini, melakukan evakuasi, dan penyelamatan warga dinilai sangat efektif sehingga tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Hal ini menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.
Bantuan Logistik untuk Korban Banjir Jayawijaya
Bantuan yang diberikan oleh BNPB berupa berbagai macam barang yang sangat dibutuhkan oleh para korban bencana. Rincian bantuan tersebut meliputi 200 lembar selimut, 200 pasang sepatu boot, 200 buah jaket (dewasa dan anak-anak), 100 set hygiene kit, 200 buah pakaian (dewasa dan anak-anak), dua unit genset, 200 buah jas hujan, 700 paket bahan pokok, 50 unit velbed, 200 lembar matras, dan 50 set perlengkapan dapur umum. Bantuan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan mendesak para korban yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda.
Nelwan Harahap menekankan pentingnya antisipasi terhadap potensi hujan lebat yang masih mungkin terjadi dalam sepekan ke depan di wilayah Papua Pegunungan. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI-Polri, dan lembaga kemanusiaan lainnya dinilai sangat krusial dalam penanggulangan bencana ini.
Selain bantuan logistik, BNPB juga memperhatikan kebutuhan khusus kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, ibu menyusui, lansia, penyandang disabilitas, dan mereka yang memiliki penyakit tertentu. Kelompok-kelompok ini memerlukan perhatian khusus karena lebih rentan terhadap dampak kesehatan pasca bencana. Penyakit seperti diare dan penyakit kulit perlu diwaspadai dan diantisipasi.
Penyerahan Bantuan Secara Simbolis
Dalam kunjungannya ke Wamena, Nelwan Harahap secara simbolis menyerahkan bantuan senilai Rp756,8 juta kepada Bupati Jayawijaya, Atenius Murib. Penyerahan bantuan ini dilakukan di posko satgas tanggap darurat bencana banjir dan longsor Kabupaten Jayawijaya. Pertemuan dengan tim satgas dan Bupati Jayawijaya juga dilakukan untuk berkoordinasi dan memantau proses penyaluran bantuan serta pemulihan pasca bencana.
BNPB menyampaikan ucapan terima kasih kepada TNI-Polri, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan lembaga sosial yang telah berpartisipasi aktif dalam penanganan bencana banjir dan tanah longsor di Jayawijaya. Kerja sama dan solidaritas dari berbagai pihak sangat penting dalam upaya meringankan penderitaan para korban dan mempercepat proses pemulihan.
Ke depan, fokus utama adalah pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan perhatian khusus pada kelompok rentan. Proses pemulihan pasca bencana membutuhkan kerja sama dan komitmen dari semua pihak untuk memastikan masyarakat dapat kembali pulih dan bangkit dari musibah ini. Semoga bantuan yang diberikan dapat membantu meringankan beban dan mempercepat proses pemulihan bagi masyarakat Jayawijaya.