Banjir dan Longsor Wamena: Kemensos Kirim Bantuan Rp382 Juta untuk Ribuan Korban
Kemensos menyalurkan bantuan senilai Rp382 juta untuk 2.524 korban banjir dan longsor di Wamena, Papua Pegunungan, yang disebabkan oleh tingginya curah hujan dan buruknya sistem drainase.

Banjir dan longsor menerjang Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan pada Jumat, 25 April 2024, akibat tingginya curah hujan dan sistem drainase yang buruk. Bencana ini menyebabkan 2.524 jiwa terdampak di 22 distrik, dengan kerusakan material dan pemukiman warga yang terendam. Kementerian Sosial (Kemensos) bergerak cepat merespon keadaan darurat ini dengan mengirimkan bantuan logistik dan dana.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyatakan bahwa bantuan telah dikirim dari Gudang Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Jayapura menuju Wamena. Bantuan tersebut berupa barang-barang kebutuhan pokok untuk para korban bencana alam yang tengah menghadapi kesulitan. Proses penyaluran bantuan ini dilakukan sesegera mungkin untuk meringankan beban para pengungsi.
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, namun dampak material cukup signifikan. Mensos menekankan bahwa kendala akses dan medan yang sulit di beberapa wilayah, terutama di kawasan Sungai Baliem, menjadi tantangan tersendiri dalam pendistribusian bantuan dan pendataan korban.
Bantuan Kemensos untuk Korban Banjir dan Longsor Wamena
Kemensos menyalurkan berbagai jenis bantuan untuk meringankan penderitaan korban banjir dan longsor di Wamena. Bantuan tersebut meliputi 400 selimut, 200 tenda gulung, 200 paket kids ware, 100 paket sandang dewasa, dan 70 paket sandang anak. Selain itu, Kemensos juga memberikan 300 paket family kit, 300 paket makanan siap saji, dan 1.000 kilogram beras.
Total nilai bantuan yang disalurkan mencapai Rp382.198.697. Bantuan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar para korban, terutama mereka yang mengungsi di rumah sanak saudara karena rumahnya terendam banjir.
Proses pendistribusian bantuan terus dimonitoring oleh Kemensos untuk memastikan bantuan sampai kepada yang membutuhkan. Kondisi medan yang sulit menjadi tantangan, namun Kemensos berkomitmen untuk memastikan bantuan sampai ke seluruh korban yang terdampak.
Upaya Penanganan Bencana dan Pendataan Korban
Dinas Sosial, Tim Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Papua Pegunungan, dan pihak terkait masih melakukan pendataan terhadap kerugian material dan jumlah pengungsi secara menyeluruh. Proses pendataan ini terhambat oleh medan yang sulit dan akses yang terputus di beberapa wilayah.
Bupati Jayawijaya telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor terhitung mulai 25 April hingga 8 Mei 2025. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani bencana ini dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Meskipun bantuan telah disalurkan, upaya penanganan bencana masih terus berlangsung. Kemensos dan instansi terkait terus berupaya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan para korban, serta membantu pemulihan pasca bencana.
Sampai saat ini, banjir masih menggenangi beberapa pemukiman warga, dan banyak warga yang masih mengungsi. Kondisi ini menuntut kerja sama dan koordinasi yang optimal dari berbagai pihak untuk mengatasi dampak bencana ini.
“Medan yang sulit, termasuk akses yang terputus di beberapa wilayah barat dan genangan luas di kawasan Sungai Baliem, menjadi hambatan,” ujar Mensos Saifullah Yusuf, menjelaskan tantangan dalam pendistribusian bantuan.
Kemensos berharap agar bantuan yang telah diberikan dapat membantu meringankan beban para korban dan mempercepat proses pemulihan.