Papua Pegunungan Beri Bantuan 100 Ton Beras untuk Korban Banjir Jayawijaya
Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan menyalurkan 100 ton beras untuk membantu warga 31 distrik di Kabupaten Jayawijaya yang terdampak banjir dan tanah longsor.

Banjir dan tanah longsor yang melanda 31 distrik di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap kehidupan warga setempat. Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo, merespon bencana ini dengan cepat dengan menyediakan bantuan beras sebanyak 100 ton. Bantuan ini disalurkan pada Kamis, 1 Mei 2024, sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap para korban bencana alam tersebut.
Penyaluran bantuan beras ini dilakukan setelah Gubernur John Tabo meninjau langsung Posko Satuan Tugas (Satgas) Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor di Wamena. Beliau berkoordinasi dengan Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya, Atenius Murib dan Ronny Elopere, sebelum menyerahkan bantuan secara simbolis. Langkah cepat ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam membantu warga yang terkena dampak bencana.
Bantuan beras tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok warga yang terdampak, khususnya dalam hal pangan. Dengan meluapnya Sungai Baliem dan sungai-sungai lainnya, serta tanah longsor yang terjadi, akses warga terhadap bahan makanan menjadi terhambat. Oleh karena itu, bantuan beras ini diharapkan dapat meringankan beban dan mencegah terjadinya masalah sosial seperti kelaparan di masa pemulihan pasca-bencana.
Bantuan Beras 100 Ton untuk Warga Terdampak
Sebanyak 10 ton beras telah langsung didistribusikan ke Posko Satgas Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor Kabupaten Jayawijaya untuk segera disalurkan kepada masyarakat. Sisanya, 90 ton beras, disimpan di Gudang Bulog Wamena. Hal ini dilakukan atas koordinasi dengan pihak Bulog Wamena, agar pendistribusian dapat dilakukan secara efektif dan efisien sesuai kebutuhan.
Gubernur Tabo menjelaskan alasan beras disimpan di Gudang Bulog Wamena. "Penyelasaian masalah banjir ini akan berlangsung panjang," kata Gubernur Tabo, "karena setelah banjir selesai atau di masa pemulihan maka akan terjadi masalah sosial seperti kelaparan dan lain sebagainya. Maka stok beras itu ditaruh saja di gudang Bulog nanti bapak bupati dan wabup -Jayawijaya- yang mengatur teknis pembagiannya seperti apa, sehingga tidak terjadi masalah sosial di kemudian hari." Dengan demikian, pendistribusian beras akan dilakukan secara terkontrol dan terarah oleh pemerintah Kabupaten Jayawijaya.
Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan memastikan akan terus memantau dan mendukung proses pemulihan pasca-bencana. Tidak hanya beras, bantuan logistik lainnya seperti obat-obatan juga akan terus disalurkan untuk membantu warga yang terdampak. Komitmen ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan harapan bagi warga Jayawijaya yang tengah menghadapi kesulitan.
Distribusi langsung oleh Pemprov Papua Pegunungan dihindari karena keterbatasan tempat di posko. Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya akan mengatur teknis pendistribusian beras dari Gudang Bulog Wamena untuk memastikan penyaluran tepat sasaran dan mencegah potensi masalah sosial di masa pemulihan.
Dukungan Penuh Pemprov Papua Pegunungan
Gubernur John Tabo menegaskan komitmen penuh Pemprov Papua Pegunungan dalam penanganan bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Jayawijaya. Pihaknya akan terus memberikan dukungan penuh hingga situasi pulih sepenuhnya. "Kami harap masyarakat terdampak banjir dan longsor dapat bersabar karena pemerintah daerah terus memberikan perhatian berupa logistik bahan makanan serta obat-obatan untuk membantu penanganan masalah ini," ujar Gubernur Tabo.
Bantuan yang diberikan diharapkan dapat membantu meringankan beban warga yang terdampak dan mempercepat proses pemulihan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memantau situasi dan memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Langkah-langkah yang diambil oleh Pemprov Papua Pegunungan menunjukkan kepedulian dan kesigapan dalam menghadapi bencana alam. Semoga bantuan ini dapat memberikan dampak positif bagi warga Jayawijaya yang terdampak banjir dan tanah longsor.
Kesimpulan: Bantuan 100 ton beras dari Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan menjadi bukti nyata komitmen dalam membantu warga Jayawijaya yang terdampak banjir dan tanah longsor. Penanganan bencana ini tidak hanya fokus pada penanggulangan darurat, tetapi juga mempersiapkan langkah antisipasi masalah sosial di masa pemulihan.