Banjir Pati: 108 Rumah Terdampak, 301 Jiwa Terdampak di Tujuh Desa
Hujan deras menyebabkan banjir di tujuh desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengakibatkan 108 rumah terdampak dan 301 jiwa mengungsi, dengan ketinggian air bervariasi antara 20-60 cm.

Banjir melanda tujuh desa di tiga kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati melaporkan kejadian ini pada Jumat, 31 Januari 2024. Hujan deras dan kondisi cuaca ekstrem beberapa hari sebelumnya menjadi penyebab utama bencana ini.
Menurut Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, genangan air di tujuh desa ini bervariasi, mulai dari yang hanya merendam areal pertanian hingga merendam pemukiman warga. Lima desa terdampak berada di Kecamatan Juwana, sementara satu desa masing-masing di Kecamatan Sukolilo dan Gabus.
Data sementara yang diterima BPBD Pati menunjukkan total 108 rumah terdampak banjir. Di Desa Doropayung, Kecamatan Juwana, sebanyak 83 rumah terdampak dan 301 jiwa dari 108 keluarga terdampak. Rumah-rumah tersebut terendam dengan ketinggian air mencapai 20-60 cm. Jalan sepanjang 1.200 meter juga terendam dengan ketinggian bervariasi. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada laporan warga yang mengungsi.
Di Desa Kedungpancing, Kecamatan Juwana, terdapat 25 rumah terdampak yang menampung 86 jiwa dari 28 keluarga. Genangan air di desa ini mencapai ketinggian 20-45 cm, dan akses jalan sepanjang 200 meter terganggu. Sementara di Kecamatan Gabus, walaupun belum ada laporan rumah terdampak, genangan air masih terjadi di areal persawahan.
Banjir yang terjadi sejak Kamis, 30 Januari 2024, pukul 00.30 WIB diakibatkan oleh curah hujan yang sangat tinggi. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan peningkatan debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Pati, sehingga air meluap dan menggenangi beberapa kecamatan. BPBD Pati telah melakukan asesmen cepat dan mengerahkan relawan untuk membantu warga.
Upaya penanggulangan bencana yang dilakukan BPBD Pati meliputi pengiriman alat-alat evakuasi ke lokasi yang membutuhkan dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menyediakan fasilitas kesehatan bagi warga terdampak. BPBD juga terus berupaya untuk mendapatkan data terkini mengenai jumlah rumah dan warga yang terdampak banjir di seluruh desa yang terdampak.
Meskipun sebagian besar data telah dikumpulkan, BPBD mengakui bahwa data rumah dan areal pertanian yang terdampak banjir masih bersifat sementara. Mereka masih terus melakukan pendataan dan pembaruan data untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.