Banjir Pati: 19 Desa Terdampak, Ratusan Rumah Tergenang
Banjir melanda 19 desa di Pati akibat hujan deras dan meluapnya sungai, menyebabkan 122 rumah terdampak dan 41 rumah tergenang, namun sejauh ini belum ada warga yang mengungsi.
![Banjir Pati: 19 Desa Terdampak, Ratusan Rumah Tergenang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000123.244-banjir-pati-19-desa-terdampak-ratusan-rumah-tergenang-1.jpg)
Banjir yang melanda Kabupaten Pati, Jawa Tengah, telah mengakibatkan dampak signifikan terhadap 19 desa di lima kecamatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati melaporkan kejadian ini pada Senin, 10 Februari 2024, setelah hujan deras dan kondisi cuaca ekstrem melanda wilayah tersebut sejak akhir Januari.
Dampak Banjir di Kabupaten Pati
Berdasarkan data BPBD Pati, Kecamatan Gabus menjadi wilayah yang paling parah terdampak dengan enam desa tergenang. Jumlah desa terdampak lainnya meliputi lima desa di Kecamatan Juwana, tiga desa di Kecamatan Sukolilo, empat desa di Kecamatan Margorejo, dan satu desa di Kecamatan Pati. Total, sebanyak 122 rumah terdampak banjir, dengan 41 rumah mengalami genangan air yang masuk hingga ke dalam rumah. Desa Doropayung (Kecamatan Juwana), Desa Soko (Kecamatan Gabus), dan Desa Gadudero serta Kasiyan (Kecamatan Sukolilo) menjadi lokasi yang paling parah terdampak.
Ketinggian genangan air bervariasi, berkisar antara 20 hingga 60 sentimeter. Genangan air juga menghambat akses jalan di beberapa wilayah. Meskipun demikian, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan warga yang mengungsi.
Penyebab Banjir dan Upaya Penanganan
Martinus menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas tinggi dan cuaca ekstrem menjadi penyebab utama banjir. Debit air hujan yang tinggi mengakibatkan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Pati meluap dan tidak mampu menampung volume air. Selain itu, jebolnya tanggul sungai di beberapa titik juga memperparah situasi. Banjir ini telah terjadi sejak Kamis, 30 Januari 2024.
Sebagai upaya antisipasi penyakit, BPBD Pati telah mendirikan posko pengobatan gratis yang dikelola oleh puskesmas setempat, seperti Puskesmas Sukolilo I. Posko ini menyediakan layanan kesehatan untuk mengatasi penyakit yang mungkin muncul akibat banjir, seperti gatal-gatal dan demam.
BPBD Pati juga telah melakukan asesmen dan kaji cepat untuk mengetahui dampak lebih lanjut dari banjir. Selain itu, relawan BPBD Kabupaten Pati dikerahkan untuk membantu warga yang membutuhkan pertolongan dan melakukan asesmen di lapangan.
Kondisi Terkini dan Antisipasi Ke Depan
Meskipun genangan air sudah mulai surut di beberapa wilayah, BPBD Pati tetap siaga dan memantau perkembangan situasi. Mereka juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan bantuan yang dibutuhkan sampai kepada warga yang terdampak. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat prediksi cuaca yang masih menunjukkan potensi hujan tinggi.
Kejadian banjir ini menjadi pengingat penting akan pentingnya pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang baik dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Upaya pencegahan dan mitigasi bencana perlu ditingkatkan untuk meminimalisir dampak kerugian di masa mendatang. BPBD Pati terus berupaya memberikan informasi dan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.