Banjir Rendam 15 Desa di Cirebon Akibat Hujan Deras
Hujan deras di Cirebon menyebabkan meluapnya sungai dan merendam 15 desa di tujuh kecamatan, mengakibatkan 5.685 jiwa terdampak banjir, namun dilaporkan tidak ada korban jiwa.
Banjir melanda 15 desa di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Kamis, 23 Januari 2024, setelah hujan deras menyebabkan beberapa sungai meluap. Ketinggian air mencapai 60 cm di beberapa titik, bahkan merendam ruas Jalan Pantura Cirebon. Peristiwa ini menjadi sorotan dan menyita perhatian banyak pihak.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya, banjir disebabkan oleh meluapnya tiga sungai utama di wilayah timur Cirebon; Sungai Ciputih, Singaraja, dan Ciberes. Hujan deras yang terus-menerus menjadi penyebab utama dari bencana alam ini. Akibatnya, tujuh kecamatan di wilayah timur Kabupaten Cirebon terdampak.
Bencana ini berdampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Sebanyak 5.685 jiwa dari 3.280 Kepala Keluarga (KK) di 15 desa tersebut terdampak langsung oleh banjir. Rumah-rumah warga terendam, dan aktivitas sehari-hari terganggu. Meskipun demikian, BPBD melaporkan bahwa kondisi pada Jumat pagi sudah mulai membaik dengan air yang berangsur surut.
Sejak banjir terjadi, tim gabungan dari BPBD, TNI, Polresta Cirebon, dan relawan langsung bergerak cepat. Mereka melakukan upaya evakuasi warga dan mendata dampak bencana. Evakuasi dilakukan segera setelah air mulai menggenangi jalanan dan rumah warga sekitar pukul 19.00 WIB pada Kamis malam.
Beberapa kebutuhan mendesak warga terdampak pun segera diidentifikasi. BPBD mencatat, bantuan makanan, pakaian hangat, selimut, dan logistik lainnya sangat dibutuhkan. Proses penyaluran bantuan terus dilakukan dengan koordinasi berbagai pihak untuk memastikan penanganannya tepat sasaran dan efektif.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD merekomendasikan normalisasi sungai dan rehabilitasi lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk mencegah bencana serupa di masa mendatang. Upaya ini dinilai penting untuk meminimalisir dampak buruk banjir di musim hujan. Kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan dalam proses ini.
Meskipun dampak banjir cukup besar, Deni Nurcahya menyampaikan kabar baik. "Hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa maupun pengungsi akibat banjir tersebut," ujarnya. Hal ini tentu menjadi sebuah berita melegakan di tengah situasi darurat bencana tersebut. Ke depannya, diharapkan kesiapsiagaan masyarakat dan langkah-langkah preventif dapat lebih ditingkatkan.