Banjir Rob Karawang Rendam Puluhan Rumah, Akses Jalan Terputus
Banjir rob di pesisir utara Karawang merendam puluhan rumah dan memutus akses jalan di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, dampaknya dirasakan oleh 350 warga dari 100 keluarga, BPBD Karawang telah menyalurkan bantuan.

Banjir rob menerjang wilayah pesisir utara Karawang, Jawa Barat, pada Selasa, 22 Januari 2024. Peristiwa ini mengakibatkan puluhan rumah di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, terendam air. Akibatnya, sekitar 350 jiwa dari 100 keluarga merasakan dampak langsung bencana ini.
Kepala BPBD Karawang, Mahpudin, menyatakan bahwa banjir rob tidak hanya merendam 55 rumah warga, tetapi juga satu mushola, satu madrasah, dan sekitar 200 hektare tambak. Bencana ini menimpa warga secara tiba-tiba dan cukup parah.
Salah satu dampak paling signifikan adalah terputusnya akses jalan menuju Dusun Tanjungsari. Kondisi ini membuat aktivitas warga menjadi sangat terbatas. Untuk sementara, warga mengandalkan rakit buatan yang mampu membawa kendaraan roda dua sebagai akses alternatif.
Meskipun ketinggian air sempat surut, namun air rob kembali naik pada sore hari. Situasi ini membuat warga semakin kesulitan beraktivitas. Kondisi pasang surut air laut yang tidak menentu ini menambah kompleksitas masalah.
BPBD Karawang bergerak cepat merespon bencana ini. Mereka menyalurkan bantuan logistik dan perahu kepada warga terdampak. Perahu tersebut difungsikan untuk membantu warga mengangkut kendaraan roda dua guna mempermudah mobilitas mereka.
"Kami menurunkan perahu untuk mengantarkan kendaraan roda dua, agar warga dapat kembali beraktivitas," jelas Mahpudin. Upaya ini merupakan bagian dari strategi cepat tanggap dalam penanggulangan bencana.
Selain penyaluran bantuan, BPBD Karawang juga terus memantau perkembangan situasi di wilayah-wilayah rawan banjir rob. Pemantauan intensif ini bertujuan untuk memastikan penanganan bencana dapat dilakukan secara cepat dan tepat guna meminimalisir kerugian.
Koordinasi dengan pemerintah desa dan masyarakat setempat juga dilakukan secara intensif. Hal ini penting untuk membangun kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana serupa di masa mendatang dan merencanakan langkah-langkah mitigasi yang lebih efektif.