Banjir Sukabumi: 5 Tewas, 4 Masih Hilang
Banjir dan tanah longsor di Sukabumi, Jawa Barat, telah menyebabkan lima orang meninggal dan empat lainnya masih dalam pencarian, sementara 12 desa terendam banjir dan 30 desa terdampak tanah longsor.

Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, telah mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan empat lainnya masih dinyatakan hilang. Peristiwa ini terjadi pada Minggu, 9 September 2023, dan telah menyebabkan kerusakan yang signifikan di sejumlah wilayah. Tim SAR gabungan saat ini masih terus berupaya keras untuk menemukan empat korban yang masih hilang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa hingga saat ini tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang hilang. "Korban hilang sampai saat ini masih dalam pencarian tim SAR gabungan," kata Abdul Muhari.
Identitas lima korban meninggal dunia telah dikonfirmasi oleh BNPB, yaitu Eneng Sabiti (40), Siti Nurul Awlia (8), Nendi Saputra (7), Ooy (69), dan Yayar (70). Sementara itu, empat korban yang masih dalam pencarian adalah Drajat (60), Siti Maryam (35), Ahyar Fauzi (9), dan Mondi (9). Upaya pencarian dan penyelamatan terus dilakukan dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia.
Korban Jiwa dan Wilayah Terdampak
Jumlah korban jiwa akibat bencana ini terus menjadi perhatian utama. Selain lima korban meninggal, empat lainnya masih dalam pencarian, sehingga total korban yang terdampak bencana ini berjumlah sembilan orang. Pemerintah daerah dan tim SAR gabungan berkomitmen untuk terus berupaya menemukan keempat korban yang masih hilang tersebut.
Bencana ini juga telah melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi. Data terkini menunjukkan bahwa 12 desa terendam banjir dan 30 desa di 22 kecamatan terdampak tanah longsor. Luasnya wilayah yang terdampak menunjukkan skala bencana yang cukup besar dan membutuhkan penanganan yang serius dan terkoordinasi.
Meskipun banjir telah surut total, tim SAR masih berada di lapangan untuk melakukan upaya tanggap darurat dan memastikan keselamatan warga. Proses pemulihan pascabencana juga terus dilakukan untuk membantu warga yang terdampak.
Upaya Penanganan Bencana
Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah mengerahkan berbagai sumber daya untuk mempercepat proses pencarian korban hilang, penanganan pengungsi, dan pemulihan dampak kerusakan lingkungan. Alat berat seperti ekskavator telah dikerahkan ke lokasi bencana untuk membantu mempercepat proses pencarian dan pembersihan puing-puing.
Selain itu, tiga posko darurat telah diaktifkan untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada para pengungsi. Posko-posko ini menyediakan kebutuhan dasar seperti makanan, minuman, pakaian, dan tempat berteduh bagi para pengungsi yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana.
Upaya koordinasi dan kolaborasi antar lembaga terkait juga terus dilakukan untuk memastikan efektivitas penanganan bencana. Kerja sama antara pemerintah daerah, BNPB, tim SAR, dan relawan sangat penting dalam upaya penanganan bencana ini.
Proses pemulihan pascabencana akan membutuhkan waktu dan upaya yang signifikan. Rekonstruksi infrastruktur yang rusak dan pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak juga menjadi prioritas utama dalam upaya pemulihan pascabencana.
Semoga upaya pencarian dan penyelamatan korban yang masih hilang dapat segera membuahkan hasil dan proses pemulihan pascabencana dapat berjalan dengan lancar.