Tragis, Tim SAR Evakuasi 5 Jenazah Korban Banjir Bandang Pegunungan Arfak, Total 6 Meninggal
Tim SAR gabungan evakuasi lima jenazah korban banjir bandang dan tanah longsor di Pegunungan Arfak, total korban meninggal menjadi enam orang.

Tim SAR gabungan terus berupaya mengevakuasi korban banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat. Pada hari ketiga pencarian, tim berhasil menemukan lima jenazah korban, sehingga total korban meninggal dunia menjadi enam orang. Operasi pencarian dihentikan sementara karena cuaca ekstrem yang membahayakan keselamatan tim SAR.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Manokwari, Yefri Sabaruddin, mengungkapkan bahwa evakuasi lima korban dilakukan antara pukul 10.00 WIT hingga 12.05 WIT. Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat di Manokwari untuk proses identifikasi lebih lanjut. "Operasi pencarian hari ketiga menemukan lima korban, jadi totalnya sudah enam orang," ujarnya.
Bencana banjir bandang dan tanah longsor ini terjadi akibat curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut pada Jumat (16/5) sekitar pukul 21.00 WIT. Dampaknya sangat dahsyat, menyebabkan puluhan orang menjadi korban. Tim SAR gabungan yang terdiri dari berbagai unsur terus berupaya melakukan pencarian dan pertolongan semaksimal mungkin.
Kendala Cuaca dan Alat Berat Hambat Pencarian Korban Banjir
Operasi pencarian 14 korban yang masih dinyatakan hilang dihentikan sementara karena kondisi cuaca yang tidak mendukung. Selain itu, keterbatasan alat berat juga menjadi kendala dalam proses evakuasi. Material longsoran berupa lumpur, batu, dan pohon belum bisa dipindahkan secara efektif.
Yefri Sabaruddin menjelaskan bahwa tim SAR gabungan akan kembali melanjutkan operasi pencarian pada Selasa (20 Mei 2025) dengan bantuan alat berat. Diharapkan, dengan adanya alat berat, proses evakuasi dapat berjalan lebih cepat dan tepat. "Setelah menghentikan operasi, seluruh personel kembali ke posko dan melakukan debriefing pada pukul 13.28 WIT," ucap Yefri.
Personel yang terlibat dalam operasi pencarian terdiri dari berbagai instansi, termasuk Basarnas Manokwari (12 orang), Kodim 1812/Pegunungan Arfak (13 personel), Polres Pegunungan Arfak (28 personel), BPBD Papua Barat (10 orang), BPBD Pegunungan Arfak (3 orang), masyarakat setempat, dan pihak keluarga korban.
Identifikasi Korban Libatkan Tim DVI Polda Papua Barat
Kabid Dokkes Polda Papua Barat, Komisaris Besar Polisi dr. Iskandar, menyatakan bahwa proses identifikasi jenazah korban akan melibatkan Tim Disaster Victim Identification (DVI). Proses identifikasi akan dilakukan secara menyeluruh, meliputi pemeriksaan forensik, sidik jari, dan pencocokan data antemortem yang diperoleh dari keluarga korban.
“Kami telah menyiapkan tim DVI untuk melakukan identifikasi secara menyeluruh terhadap korban," kata Iskandar. Langkah ini penting untuk memastikan identitas korban dapat diketahui secara pasti dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan dengan layak.
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah korban terdampak bencana ini mencapai 24 orang. Empat orang berhasil selamat, enam orang meninggal dunia, dan 14 orang masih dalam proses pencarian. Upaya pencarian akan terus dilakukan hingga seluruh korban ditemukan.
Meskipun operasi pencarian sempat dihentikan sementara karena cuaca buruk dan keterbatasan alat berat, tim SAR gabungan tetap berkomitmen untuk melanjutkan pencarian korban hilang. Koordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan untuk memastikan operasi berjalan efektif dan efisien. Diharapkan, seluruh korban dapat segera ditemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan.