Banten Siap Jadi Tuan Rumah Gerakan Lansia Berdaya
Provinsi Banten akan menjadi tuan rumah peluncuran Gerakan Lansia Berdaya yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada pertengahan Februari 2025, untuk mengatasi masalah aging population di Indonesia.

Provinsi Banten bersiap menjadi tuan rumah peluncuran Gerakan Lansia Berdaya. Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meresmikan gerakan ini sekitar pertengahan Februari 2025. Kesiapan Banten ditunjukkan oleh Penjabat Gubernur, A Damenta, yang menyatakan telah melakukan koordinasi internal dan eksternal untuk memastikan kelancaran acara kenegaraan tersebut.
Damenta menegaskan kesiapan Pemprov Banten mendukung penuh program ini. "Kami sangat siap dan mendukung program yang akan dilaksanakan nanti. Termasuk apa saja yang harus dipersiapkan," ujarnya. Banten memang akhir-akhir ini sering kedatangan pejabat pusat, termasuk beberapa menteri terkait swasembada pangan, istri para menteri Kabinet, dan Menteri Kebudayaan.
Gerakan Lansia Berdaya ini diperkirakan akan dihadiri sekitar 5.000 lansia dari berbagai latar belakang, termasuk petani, nelayan, dan lansia penyandang disabilitas. Damenta menekankan pentingnya pemberdayaan lansia. "Tentu kami mendukung bagaimana para lansia yang ada bisa berdaya," tambahnya.
Mengatasi Aging Population
Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Budi Setiyono, menjelaskan Indonesia menghadapi tantangan aging population, yaitu peningkatan jumlah penduduk lansia. Kondisi ini berpotensi menimbulkan dampak negatif seperti penurunan produktivitas dan jumlah angkatan kerja jika tidak diantisipasi dengan baik.
Pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk mengatasi masalah ini, termasuk program Quick Wins dari Kemen PPPA. Salah satu program unggulan adalah penyediaan kartu lansia yang dapat digunakan untuk akses pendidikan, wisata, kesehatan, transportasi umum, dan alat bantu lansia. Budi Setiyono menambahkan bahwa Jepang dan Korea Selatan telah menghadapi tantangan serupa, dengan angka kematian lansia akibat kesepian yang cukup tinggi.
Indonesia perlu mengambil langkah antisipasi agar masalah serupa tidak terjadi. "Maka dari itu negara harus hadir untuk menjawabnya," tegas Budi Setiyono. Gerakan Lansia Berdaya diharapkan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi tantangan aging population dan meningkatkan kesejahteraan para lansia di Indonesia.
Peluncuran Gerakan Lansia Berdaya di Banten menandai komitmen pemerintah untuk memberikan perhatian serius terhadap lansia dan memastikan mereka tetap produktif serta memiliki kualitas hidup yang baik. Kehadiran Presiden Prabowo Subianto pada acara peresmian semakin menegaskan pentingnya program ini bagi pemerintah.