Banyuwangi Fokus Penguatan Ekonomi di Tahun 2026
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menetapkan fokus pembangunan tahun 2026 pada penguatan ekonomi masyarakat untuk menurunkan angka kemiskinan melalui sembilan program prioritas.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengumumkan arah pembangunan Banyuwangi di tahun 2026 yang akan berfokus pada penguatan ekonomi masyarakat. Hal ini diutarakan dalam rangka mengakselerasi penurunan angka kemiskinan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa tersebut. Pengumuman ini disampaikan pada Kamis di Banyuwangi, Jawa Timur, setelah pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026.
"Kami akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui berbagai program yang bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat, termasuk kelompok marginal," ujar Bupati Ipuk. Peningkatan pendapatan warga diharapkan dapat mempercepat penurunan angka kemiskinan di Banyuwangi.
Musrenbang RKPD 2026 melibatkan berbagai pihak, termasuk kepala desa/lurah, camat, pimpinan OPD, dan pemangku kepentingan lainnya. Hasil musrenbang tersebut menghasilkan sembilan program prioritas yang akan menjadi fokus pembangunan Banyuwangi di tahun 2026.
Sembilan Program Prioritas Pembangunan Banyuwangi 2026
Sembilan program prioritas tersebut meliputi peningkatan produksi pangan, peningkatan nilai tambah produk UMKM, perluasan pasar sektor pertanian dan pariwisata, serta peningkatan serapan tenaga kerja pada sektor UMKM dan pariwisata. Program-program ini dirancang untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata.
Salah satu fokus utama adalah peningkatan produksi pangan. Banyuwangi berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan sejumlah komoditas pangan pokok, termasuk beras biofortifikasi. Pengembangan ini melibatkan ratusan petani dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian mereka. "Untuk peningkatan produksi pangan, Banyuwangi berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk pengembangan sejumlah komoditas pangan pokok, di antaranya beras biofortifikasi. Pengembangan komoditas ini dilakukan dengan melibatkan ratusan petani sehingga diharapkan bisa meningkatkan perekonomian mereka," kata Bupati Ipuk.
Perluasan pasar sektor pariwisata dan pertanian juga menjadi prioritas. Strategi yang akan diterapkan adalah kerja sama antar-daerah. Sebagai contoh, Banyuwangi telah berkolaborasi dengan Kabupaten Buleleng dan Jembrana (Bali) untuk membuat paket-paket wisata yang menawarkan potensi pariwisata di ketiga daerah tersebut. "Misalnya saat ini Banyuwangi bersama Kabupaten Buleleng dan Jembrana (Bali) membuat paket-paket wisata yang menawarkan potensi pariwisata di tiga daerah," ujar Ipuk.
Selain program-program ekonomi, terdapat juga program percepatan pembangunan infrastruktur dan pelestarian lingkungan, perlindungan sosial adaptif dan pemberdayaan masyarakat miskin dan rentan, penguatan pendidikan yang berdaya saing, peningkatan akses kesehatan dan pola hidup sehat, serta reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi akan difokuskan pada percepatan digitalisasi layanan publik hingga ke desa-desa untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
Percepatan pemerataan infrastruktur juga menjadi bagian penting dari program prioritas ini. Infrastruktur yang memadai diharapkan dapat memperlancar distribusi barang dan jasa pada titik-titik pusat ekonomi, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di seluruh wilayah Banyuwangi. "Percepatan pemerataan infrastruktur juga dilakukan untuk memperlancar distribusi barang dan jasa pada titik-titik pusat ekonomi," kata Ipuk.
Pentingnya Kolaborasi dan Inklusivitas
Dari paparan tersebut terlihat jelas bahwa strategi pembangunan Banyuwangi di tahun 2026 menekankan pentingnya kolaborasi dan inklusivitas. Kerja sama antar-daerah, keterlibatan masyarakat, dan fokus pada kelompok marginal menjadi kunci keberhasilan program-program tersebut. Dengan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi ini, diharapkan Banyuwangi dapat mencapai target penurunan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Kesembilan program prioritas tersebut saling berkaitan dan mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan utama, yaitu penguatan ekonomi masyarakat Banyuwangi. Dengan implementasi yang efektif dan terukur, diharapkan program-program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi di tahun 2026.
Suksesnya program-program ini sangat bergantung pada koordinasi dan kolaborasi yang baik antar-lembaga pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan program juga menjadi faktor kunci untuk memastikan keberhasilannya.