Bayi Perempuan Ditemukan Tewas di Tempat Sampah Kebon Jeruk
Tragedi memilukan terjadi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat; bayi perempuan ditemukan meninggal dunia di tempat sampah, masih dengan tali pusar yang menempel.

Sebuah penemuan tragis menggemparkan warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sabtu pagi, 26 April 2024, sesosok bayi perempuan ditemukan tak bernyawa di tempat pembuangan sampah RT 15, RW 04, Kelurahan Kebon Jeruk. Bayi malang tersebut ditemukan oleh petugas kebersihan sekitar pukul 08.00 WIB, terbungkus sweater dan masih dengan tali pusar yang menempel di tubuhnya. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai siapa pelaku pembuangan bayi tersebut dan bagaimana bayi tersebut sampai meninggal di tempat sampah.
Ketua RT setempat, Dudi Ahmad, menjelaskan kronologi penemuan tersebut. Petugas kebersihan yang menemukan bayi tersebut awalnya mengira hanya sebuah bungkusan sweater. Setelah dibuka, betapa terkejutnya mereka mendapati sesosok bayi di dalamnya. Dudi kemudian melaporkan kejadian ini kepada Bhabinkamtibmas, dan selanjutnya kasus ini ditangani oleh tim Reskrim Polsek Kebon Jeruk.
Kondisi bayi saat ditemukan sangat menyayat hati. Menurut Dudi, bayi tersebut tampak baru lahir, bersih, dan tidak ditemukan adanya luka-luka pada tubuhnya. Kebersihan bayi dan tidak adanya luka menjadi misteri tersendiri dalam kasus ini. Tali pusar yang masih menempel semakin menguatkan dugaan bahwa bayi tersebut baru saja dilahirkan sebelum kemudian dibuang di tempat sampah.
Misteri Bayi di Tempat Sampah Kebon Jeruk
Kejadian ini telah mengundang perhatian dan keprihatinan banyak pihak. Polisi dari Polsek Kebon Jeruk dan tim Inafis Polres Metro Jakarta Barat langsung melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian dan mengidentifikasi pelaku pembuangan bayi tersebut. Hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait kasus ini.
Dudi Ahmad, Ketua RT setempat, menyatakan bahwa di lingkungannya tidak ada warga yang diketahui sedang mengandung. Hal ini membuat Dudi menduga bahwa bayi tersebut dibuang oleh orang yang tidak bertanggung jawab, kemungkinan besar bukan warga sekitar. Ia menyampaikan dua kemungkinan, yaitu bayi tersebut dibuang oleh orang yang melintas di wilayah tersebut atau kemungkinan adanya warga yang menyembunyikan kehamilannya.
Meskipun Dudi mencurigai beberapa kemungkinan, ia belum dapat memastikan siapa orang tua yang tega menelantarkan anaknya. Sistem pendataan warga melalui dasa wisma yang diterapkan di wilayah tersebut seharusnya dapat membantu mengidentifikasi warga yang sedang hamil. Namun, ketidakadaan data ibu hamil di wilayah tersebut semakin memperumit penyelidikan.
"Di warga saya, enggak ada yang hamil. Karena kan sekarang itu ada sistem dasa wisma, jadi selalu terdata siapa yang hamil," ujar Dudi menjelaskan sistem pendataan warga setempat. "Saya curiganya, satu, orang luar yang mungkin lewat atau sengaja gitu kan (buang bayi). Yang kedua, mungkin ada warga saya laki-lakinya, perempuannya di luar gitu," tambahnya, mengungkapkan dua kemungkinan pelaku pembuangan bayi.
Penyelidikan Kepolisian
Jasad bayi malang tersebut telah dibawa oleh tim Inafis Polres Metro Jakarta Barat untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian. Hasil autopsi diharapkan dapat memberikan petunjuk penting dalam mengungkap kasus ini. Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan dan meminta keterangan dari saksi-saksi untuk mengungkap identitas orang tua bayi tersebut.
Kasus ini menjadi sorotan karena menggambarkan betapa kejamnya tindakan yang dilakukan oleh orang tua bayi tersebut. Pembuangan bayi merupakan tindakan yang melanggar hukum dan tidak berperikemanusiaan. Semoga pihak berwajib dapat segera mengungkap kasus ini dan memberikan keadilan bagi bayi malang tersebut.
Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya peran masyarakat dalam melindungi anak-anak. Pentingnya edukasi dan konseling bagi calon orang tua untuk menghadapi kehamilan yang tidak direncanakan juga perlu diperhatikan. Semoga kasus ini tidak terulang kembali di masa mendatang.